Sunteți pe pagina 1din 39

PENGGUNAAN LISTRIK

PADA TUBUH
BENTUK SINYAL LISTRIK

• Biolistrik merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu


menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis
muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan
negatif pada permukaan dalam bidang batas/membran
• Listrik yang terdapat di dalam makhluk hidup
LANJUTAN

• tegangan listrik pada tubuh berbeda dengan listrik yang kita


bayangkan seperti listrik di rumah tangga, kelistrikan pada
tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dapat
dalam tubuh, komposisi ion ekstra sel berbeda dengan
komposisi ion intra sel
LANJUTAN

• . Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl, sedangkan intra
sel terdapat ion K dan anion protein (A-)
SISTEM SYARAF DAN NEURON

• Sistem syaraf pusat dan otonom


• Suatu sel syaraf mempunyai fungsi menerima,
interpretasi dan menghantarkan aliran listrik
Kecepatan impuls saraf
~  serat saraf
~ ada/ tidaknya mielin
Mielin = isolator yang baik; kemampuan
mengaliri listrik rendah
Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik ( = 1 mm)
Akson dengan mielin kec = 100 m/detik ( = 10 µm)
KONSENTRASI ION DI
DALAM DAN LUAR SEL
• Di Permukaan sel lebih positif daripada di dalam sel
• Pada suatu percobaan pada suatu membran
permeable dengan larutan KCl, merupakan suatu
model potensial istirahat pada waktu = 0 dimana ion
K akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah sehingga pada saat tertentu
akan terjadi membran dipole/dua kutub dimana
larutan dengan konsentrasi yang tadinya rendah
akan kelebihan ion positif, kebalikan dengan larutan
yang konsentrasi tinggi akan berubah menjadi
kekurangan ion sehingga menjadi lebih negati
• Membran permeable biasanya permeable terhadap ion Na,K
dan Cl sedangkan terhadap protein anion sangat tidak
permeable
KELISTRIKAN SYARAF

• Sel mempunyai lapisan yang disebut dengan membran sel


• Di dalam sel in terdapat ion Na,K,Cl dan protein anion (A-)
• Sel mempunyai kemampuan memindahkan ion dari satu sisi ke
sisi yang lain , kemampuan sel ini disebut dengan aktifitas
kelistrikan sel
LANJUTAN

• Dalam keadaan biasa konsentrasi ion Na lebih besar di luar sel


daripada di dalam sel
• Pada keadaan demikian potensial di dalam sel relatif negatif
daripada potensial sel di luar sel dengan demikian disebut
potensial membran negatif , jika konsentrasi Na terdapat
banyak di dalam sel daripada diluar sel, potensial di dalm
lebih positif daripada di luar sel, keadaan ini disebut potensial
membran positif
RANGSANGAN PADA MEMBRAN
DAN DEPOLARISASI
• Apabila ada suatu rangsangan terhadap membran dengan
mempergunakan listrik mekanik atau zat kimia, butir-butir
membran akan berubah dan beberapa on Na akan masuk ke
dalam sel, akibatnya di dalam sel kurang negatif dari pada di
luar sel dan potensial membran akan meningkat , keadaan
membran ini akan menjadi depolarisasi
REPOLARISASI

• Potensial aksi merupakan suatu fenomena keseluruhan atau


tidak sama sekali (all for one) yang berarti bahwa nilai
ambang tercapai
• Segera setelah potensial aksi mencapai puncak mekanisme
pengangkutan di dalam membran sel dengan cepat
mengembalikan ion Na ke luar sel sehingga potensial
membran istirahat (-90 mV), proses ini disebut repolarisasi
4. Perambatan potensial aksi
Membran saraf otot mendapat rangsangan mencapai nilai
ambang  timbul potensial aksi

merangsang daerah sekitarnya untuk mencapai nilai
ambang

perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi

sel membran mengalami repolarisasi
(tingkat refrakter)
Refrakter Absolut:
tidak ada rangsangan & unsur kekuatan untuk menghasilkan
potensial aksi lain
Refrakter Relatif:
bila ada rangsangan yang kuat akan menghasilkan potensial
aksi baru  setelah sel membran mendekati repolarisasi
seluruhnya
KELISTRIKAN PADA SINAPSIS
DAN NEUROMYAL JUNCTION
• Hubungan antara dua buah syraf disebut sinapsis,
berakhrnya saraf pada sel otot/hubungan syaraf otot
disebut neuromyal junction
• Sinaps & neuromyal junction mampu meneruskan
gel. Depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel
ke sel berikutnya
• Depolarisasi  zat kimia pada otot bergetar
menyebabkan kontraksi otot  repolarisasi sel otot
 relaksasi
KELISTRIKAN OTOT JANTUNG

• Sel membran otot jantung (myocardium) berbeda dengan


syaraf dan otot bergaris
• Pada sel otot jantung ion Na mudah bocor sehingga setelah
terjadi repolarisasi komplit, ion na perlahan-lahan akan masuk
kembali di dalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi
secara spontan sampai mencapai nlai ambang dan terjadi
potensial aksi tanpa terjadi rangsangan dari luar..
Kec. dasar jantung = waktu antara mulai depolarisasi
spontan sampai mencapai nilai ambang setelah
terjadi repolarisasi
Dipengaruhi oleh perubahan :
1. Potensial membran istirahat
2. Tingkat dari nilai ambang
3. Slap (kelengkangan) dari depolarisasi spontan
terhadap nilai ambang
 Mempengaruhi mekanisme kontra fisiologis terhadap
frek. Jantung
Sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan
potensial aksi disebut pace maker/ perintis jantung
ELEKTRODA

• Untuk mengukur potensial aksi secara baik digunakan


elektroda
• Kegunaan dari elktroda adalah memindahkan ion ke penyalur
elektron.
• Bahan yang dipakai untuk elktroda adalah perak dan Tembaga
MACAM-MACAM BENTUK
ELEKTRODA
• Elektoda jarum (mikro elektroda) : digunakan untuk mengkur
aktivitas motor unit tunggal
• Elektroda mikropipet : digunakan untuk mengukur potensial
biolistrik dekat/didalam sebuah sel
• Elektroda permukaan kulit : Elektroda permukaan kulit yang
menggunakan metal/logam yang tahan karat,
misalnya:perak/nikel
MACAM ELEKTRODA
PERMUKAAN KULIT
• Bentuk Plat
• Bentuk suction cup
• Bentuk floating
• Bentuk ear clip
• Bentuk batang
ISYARAT LISTRIK TUBUH

• Isyarat listrik ( electrical signal) tubuh merupakan hasil


perlakuan kimia dari tipe-tipe sel tertentu
• Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat
berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi
tubuh
• Yang termasuk isyarat listrik tubuh :
EMG (Elektromiogram)
ENG (Elektroneurogram)
ERG (Elektroretinogram)
EOG (Elektrookulogram)
EGG (Elektrogastrogram)
EEG (Elektroensefalogram)
EKG (Elektrocardiogram)
EMG (ELEKTROMIOGRAM)
ELEKTRORETINOGRAM
ELEKTROOKULOGRAM
ELEKTROGASTROGRAM
ELEKTROENSEFALOGRAM
ELEKTROCARDIOGRAM
PENGGUNAAN LISTRIK & MAGNET
PADA PERMUKAAN TUBUH
Jacques A.D. Arsonval
1890 listrik berfrekuensi rendah  efek pemanasan
1929 listrik frek. 30 MHz short wave diathermy
1950 gel mikro frek 2450 MHz  diatermi & pemakaian
radar
Arus listrik berdasarkan efek yang ditimbulkan:
1. Listrik berfrekuensi rendah (20 – 500.000 Hz)
 merangsang saraf & otot sehingga terjadi kontraksi otot
– stimulator dengan multivibrator -astable multivibrator
* pengulangan pemakaian dan pemilihan bentuk
gelombang perlu diperhatikan
untuk pemakaian singkat & merangsang saraf otot
 arus faradik
untuk pemakaian lama & merangsang otot yang telah
kehilangan persyarafan
 arus listrik interuptus atau arus DC yang dimodifikasi

Arus AC dengan frekuensi 50 Hz, mampu :


1. Merangsang saraf sensoris
2. Merangsang saraf motoris
3. Berefek kontraksi otot

Diklinik  Arus DC
2. Listrik berfrekuensi tinggi (> 500.000 Hz)
 Belum merangsang saraf motoris & sensoris
 Sifat : memanaskan
* Short wave diathermy (diatermi gel. Pendek) untuk
memperoleh gel. Elektromognetis agar masuk ke dalam
tubuh dengan 2 metode: capasitance (kondensor) &
inductance (induksi= kabel)
Metode kondensor
Prinsip : elektroda diletakkan pada masing-masing sisi
yang akan diobati & dipisahkan dari kulit dengan bahan
isolator
Metode isolasi/ kabel
 kabel dililitkan pada daerah yang akan diobati
SHORT WAVE DIATHERMY

Efek diatermi gel. Pendek (Short wave diathermy) :


1. Menghasilkan panas & peningkatan efek
fisiologis
* Meningkatkan metobolisme
* Meningkatkan darah
* Menurunkan eksitasi saraf
* Meningkatkan relaksasi otot, meningkatkan
usaha otot
* Menurunkan tekanan darah karena vasodilatasi
* Meningkatkan aktivitas kel. Keringat
2. Mempunyai efek pengobatan
* Terhadap daerah peradangan  oksigenasi
meningkat
* Efek terhadap infeksi bakteri  leukosit &
antibodi
meningkat
* Kehilangan nyeri  panas disebabkan saraf
sensoris
sedatif
* Terhadap daerah yang patah  meningkatkan
absorpsi & aliran darah
MICRO WAVE DIATHERMY
Micro wave diathermy (diatermi gel. Mikro)
panjang gelombang ( )antara inframerah & short wave
Gel. Mikro : 1 cm << 1 m
Metode kondensor
Metode induksi (kabel)
Efek :
1. Fisiologis
Menimbulkan panas pada jaringan yang banyak mengandung
air; otot > banyak menyerap gel. Mikro daripada jaringan
lemak
2. Pengobatan
Pada penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) &
peradangan; nyeri & spasme otot, rematik
Bahaya & kontra indikasi
• Penderita gangguan sirkulasi  meningkat
perdarahan, trombosis & flebitis
• TBC & tumor ganas

Perbedaan micro wave dengan short wave


1.Penetrasi gel. Mikro lebih dalam ; tp tidak dapat
melewati jaringan yang padat seperti yang dapat
dilakukan oleh gel. Pendek.
2.Gel. Mikro kurang berhasil mengobati struktur yang
dalam dibanding dengan diatermi gel. Pendek.
ELECTROCAUTER & ELECTROSURGERY

• Listrik frek tinggi  mengontrol perdarahan saat


pembedahan
• Electrocauter (Cauterisasi = pembakaran)
suatu pembakaran mengggunakan frek listrik 2 MHz,
tegangan 15 kV
 menghentikan perdarahan pd luka menganga
menggunakan gulungan kawat panas pd pemb.darah
tanpa anestesi
• Electrosurgery
memotong jaringan; dilakukan dg gerakan cepat 5-10
cm/detik untuk mengurangi destruksi jaringan sekitar
(cth:operasi otak, limpa, vesica felea, prostat, dan
serviks)
DEFIBRILLATOR

• SA Node di puncak atrium kanan dekat Vena cava


superior  pace maker scr sinkron memompa
darah ke sirkulasi paru-paru & ke sirkulasi darah
sistemik; kehilangan sinkronisasi  FIBRILASI
• Fibrilasi atrium: f(x) ventrikel normal  ritme
jantung iregular
• Fibrilasi ventrikel: tdk mampu memompa darah; jika
tdk dilakukan koreksi dlm bbrp menit  kematian
• Penanganan fibrilasi:
- massage jantung (metode mekanik)
- syok listrik pd daerah jantung
* countershock  sinkronisasi irama
jantung
* defibrilasi  jika tdk berespons thd
countershock  defibrillator

S-ar putea să vă placă și