Sunteți pe pagina 1din 11

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN INTEGRASI EBP


DAN SDKI, SLKI, SIKI
PADA PASIEN DENGAN TBC

Ns. Suci Rahayu Ningsih.S.Kep


CASE STUDY
◦ A 44-year-old man presented to the TB Clinic with symptoms of progressive shorthness of breath and cough with
greenish sputum production. His sputum test result showed that he had atypical TB (Mycobacterium Avium Cmplex
MAC infection). He Was HIV Negative at this time. Past history revealed that he was in good health till 1991 when he
was diagnosed to have active typical tuberculosis (TB) and treated successfully with the regular TB drugs at that time.
◦ As he showed clinical signs of disease, he was prescribed other antibiotics specific for this infection. It was
recommended that he take these medications for at least a year with regular medical follow-up. Due to the cost of the
medicines and personal financial constraints, he was not compliant with his medications and took only some of his
medications intermittently. He complained of subjective fever, night sweats, weight loss, shorthness of breath on
exertion and chest pain during his follow-up. Although he periodically sought medical attention due to persistent
symptoms, his treatment regimen was unstatisfactory due to compliance and availability issues. The cest X-ray showed
progressive deterioration. ( He himself described his condition as “being eaten inside”.) Attemps to obtain medications
from various social services sources were temporarily successful and when he took the prescribed medicines for two
months at a stretch he showed clinical improvement. Later, once again due to financial constraints and lack of
availability of all medicines, he took some of his medications some of the time, and not only deteriorated clinically but
subsequently developed resistant and multi drug resistant disease (MDRMAC).
Analisa Data
◦ Tn : X
◦ Jenis Kelamin : Laki-laki
◦ Usia : 44 Tahun
◦ Riwayat Kesehatan saat ini.
◦ Datang Ke RS dengan Gejala :
◦ Napas Pendek
◦ Batuk disertai Lendir berwarna kehijauan.
◦ Hasil tes sputum Menunjukkan pasien menunjukkan tipe TB Mycobacterium Avium Cmplex MAC infection).
◦ HIV Negatif
◦ Riwayat Kesehatan sebelumnya/masa lalu.
◦ Pasien mengungkapkan dalam keadaan kesehatan yang baik sampai pada tahun 1991 ketika pasien mendapat diagnose
memiliki TB active.
◦ Pasien mengatakan telah berhasil dalam pengobatan regular pada waktu itu.
◦ Pemeriksaan saat ini:
◦ Pasien menunjukkan tanda dan gejala klinis dari penyakitnya.
◦ Pasien mengatakan diresepkan antibiotic yang lebih spesifik untuk infeksi. Dan dianjurkan untuk menggunakan
obat-obatan regular selama satu tahun. Tetapi berhubung dengan biaya pengobatan dan keterbatasan keuangan
pribadi , sehingga pasien tidak patuh dengan pengobatan dan hanya mengambil beberapa resep obat.
◦ Pasien mengeluh : Deman yang subjektif, keringat dimalam hari, kehilangan berat badan, nafas pendek, butuh
usaha dalam bernapas, nyeri dada pada proses pemeriksaan.
◦ Pasien mengatakan sudah berusaha mencari bantuan medis berhubungan dengan pengobatan, namun regimen
tidak membawa hasil yang memuaskan berhubung dengan ketidakpatuhan dan ketersediaan obat.
◦ Hasil X-ray dada menunjukkan kondisi yang memburuk.
◦ Pasien sendiri menjelaskan kondisinya seperti menggerogoti dari dalam.
◦ Pasien mengatakan mencoba untuk mendapatkan obat-obatan dari berbagai pelayanan sosial, dalam sementara
waktu berhasil.
◦ Selama dua bulan mengkonsumsi obat-obatan pasien menunjukkan peningkatan klinis.
◦ Kemudian sekali lagi karena keterbatasan keuangan dan kurangnya ketersediaan dari semua obat-obatanya,
pasien mengambil beberap obat yang dikonsumsi dalam beberapa waktu.
◦ Akhinya keadaan pasien memburuk kembali, dan resistant dan resistant terhadap berbagai obat-obatan. TB MDR.
Data Subjektif Data Objektif
- Pasien mengungkapkan dalam keadaan kesehatan yang baik - Napas Pendek
sampai pada tahun 1991 ketika pasien mendapat diagnose - Batuk disertai Lendir berwarna kehijauan.
memiliki TB active. - Hasil tes sputum Menunjukkan pasien
- Pasien mengatakan telah berhasil dalam pengobatan regular menunjukkan tipe TB Mycobacterium Avium
pada waktu itu. Cmplex MAC infection).
- Pasien mengatakan diresepkan antibiotic yang lebih spesifik - Pasien menunjukkan tanda dan gejala klinis dari
untuk infeksi. Dan dianjurkan untuk menggunakan obat-obatan penyakitnya.
regular selama satu tahun. Tetapi berhubung dengan biaya - Hasil X-ray dada menunjukkan kondisi yang
pengobatan dan keterbatasan keuangan pribadi , sehingga memburuk.
pasien tidak patuh dengan pengobatan dan hanya mengambil - Demam
beberapa resep obat. - Keringat dimalam hari
- Pasien mengeluh : Deman yang subjektif, keringat dimalam hari, - Nafas Pendek
kehilangan berat badan, nafas pendek, butuh usaha dalam - Nyeri dada
bernapas, nyeri dada pada proses pemeriksaan.
- Pasien mengatakan sudah berusaha mencari bantuan medis
berhubungan dengan pengobatan, namun regimen tidak
membawa hasil yang memuaskan berhubung dengan
ketidakpatuhan dan ketersediaan obat.
- Pasien sendiri menjelaskan kondisinya seperti menggerogoti
dari dalam.
- Pasien mengatakan mencoba untuk mendapatkan obat-obatan
dari berbagai pelayanan sosial, dalam sementara waktu
berhasil.
- Selama dua bulan mengkonsumsi obat-obatan pasien
menunjukkan peningkatan klinis.
- Kemudian sekali lagi karena keterbatasan keuangan dan
kurangnya ketersediaan dari semua obat-obatanya, pasien
mengambil beberap obat yang dikonsumsi dalam beberapa
waktu.
- Akhinya keadaan pasien memburuk kembali, dan resistant dan
resistant terhadap berbagai obat-obatan. TB MDR.
 
Identifikasi Masalah
◦ Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
◦ Pola Napas Tidak Efektif
◦ Ketidakpatuhan
◦ Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
◦ Defisit Nutrisi
◦ Ansietas
◦ Resiko Infeksi
Perumusan Diagnosis/Diagnosis
Keperawatan
◦ Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b/d Spasme jalan napas dan sekresi yang tertahan d/d Batuk tidak efektif,
sputum berlebih, pola napas berubah.
◦ Pola Napas Tidak Efektif b/d Hambatan upaya napas seperti nyeri saat bernapas, efek agen farmakologi d/d
pasien mengatakan sesak, penggunaan otot bantu.
◦ Ketidakpatuhan b/d Beban Pembiayaan Program Perawatan/Pengobatan d/d Pasien menolak mengikuti anjuran,
perilaku tidak mengikuti program, perilaku tidak menjalankan anjuran, tampak tanda dan gejala penyakit/
masalah kesehatan masih ada atau meningkat.
◦ Manajemen Kesehatan Tidak Efektif b/d Kesulitan Ekonomi dan kekurangan dukungan sosial d/d
Mengungkapkan kesulitan dalam menjalani program perawatan/pengobatan, gagal melakukan tindakan untuk
mengurangi faktor resiko, gagal menerapkan program perawatan/pengobatan dalam kehidupan sehari-hari.
◦ Defisit Nutrisi b/d Peningkatan Kebutuhan Metabolisme, faktor ekonomi d/d berat badan menurun minimal
10%dibawah rentang ideal.
◦ Ansietas b/d kebutuhan tidak terpenuhi, ancaman terhadap kematian d/d merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang dihadapi, tampak gelisah, sulit tidur.
◦ Resiko Infeksi d/d Penyakit Kronis, perubahan sekresi pH
Rencana Asuhan Keperawatan
Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu tahapan dari proses keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang terdiri dari Subjective, Objective, Analisisi,
Planning
◦ S : Pasien Mengungkapkan tidak sesak, batuk berkurang dan dapat.
◦ O : Pasien tampak tenang, tidak batuk, tidak sesak, dapat melakukan
aktivitas dengan baik.
◦ A : Masalah keperawatan Bersihan jalan napas tidak efektif, pola napas tidak
efektif, Ketidakpatuhan, Manajemen kesehatan tidak efektif, deficit nutrisi,
ansietas, resiko infeksi teratasi
◦ P : Intervensi dihentikan . pasien diberikan discharge planning.
Integrasi Evidence Based Practice pasien
dengan Tuberculosis

◦ Ministry of Health Clinical Practice Guidelines: Prevention, Diagnosis and Management


of Tuberculosis (Yee Tang Sonny Wang, Cynthia Bin Eng Chee, Li Yang Hsu, Raghuram
Jagadesan, Gregory Jon Leng Kaw, Po Marn Kong, Yii Jen Lew, Choon Seng Lim, Ting
Ting Jayne Lim, Kuo Fan Mark Lu, Peng Lim Ooi, Li-Hwei Sng, Koh Cheng Thoon.) 2016
◦ ABSTRACT: The Ministry of Health (MOH) has developed the clinical practice guidelines
on Prevention, Diagnosis and Management of Tuberculosis to provide doctors and
patients in Singapore with evidence-based treatment for tuberculosis. This article
reproduces the introduction and executive summary (with recommendations from the
guidelines) from the MOH clinical practice guidelines on Prevention, Diagnosis and
Management of Tuberculosis, for the information of SMJ readers. The chapters and
page numbers mentioned in the reproduced extract refer to the full text of the
guidelines, which are available from the Ministry of Health.
- Keep Calm
- Wash Your Hand
- Help Protect At Risk People
- Be Kind
- Keep Pray

S-ar putea să vă placă și