DIAGNOSA DAN

PENATALAKSANAAN AKUT
ABDOMEN

1. YUDI MULYANA HIDAYAT

ONKOLOGI GINEKOLOGI BAG.OBSTETRI GINEKOLOGI FK-
UNPAD/RS.HASAN SADIKIN

2. ASEP KUSWANDI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
FILOSOFI GAWAT
DARURAT

 Keadaan yang memerlukan

perhatian/ tindakan segera
karena penundaan, dianggap
dapat mengancam jiwa,
kerusakan organ, jaringan dan
cacat tubuh.
SIFAT GAWAT DARURAT

Tidak dapat diperkirakan

Ringan ---------- kematian
Semua organ tubuh
Perorangan -------- masal
TUJUAN PERTOLONGAN
GAWAT DARURAT

 Menyelamatkan jiwa
 Menyelamatkan organ tubuh
 Mencegah/mengurangi cacat
 Menghilangkan/mengurangi
keluhan sakit
 Mengatasi kepanikan,
kecemasan
KEGAWATDARURATAN
PENYEBAB :
 PERDARAHAN
 GANGGUAN PERNAFASAN
 GANGGUAN KESADARAN
 GANGGUAN PENGLIHATAN
 NYERI AKUT
 ANCAMAN KECACATAN ORGAN
AKUT ABDOMEN
 Kejadian yg sering memerlukan operasi
emergency (50%) o.k nyeri (50%)
 “defined generally as an intra-
abdominal process causing severe
pain requiring admission to hospital,
and which has not been previously
investigated or treated and may need
surgical intervention”
 CAUSES-
A. Gastrointestinal-
1-Gut 2-Liver and biliary tract
cholecystitis
Acute appendicitis
cholangitis
Intestinal obstruction Hepatitis
Perforated peptic ulcer biliary colic
Diverticulitis 3-Pancreas
Inflammatory bowel disease Acute pancreatitis
Acute exacerbation of peptic 4-Spleen
ulcer Splenic infarct and spontaneous
Gastroenteritis rupture
Mesensteric adenitis
Meckel’s diverticulitis
 Causes-
B. Urinary tract D. Abdominal wall conditions
Cystitis Rectus sheath haematoma
Acute pyelonephritis
Ureteric colic E. Peritoneum
Acute retention Primary peritonitis
Secondary peritonitis
C. Vascular
Ruptured aortic aneurysm
Mesenteric embolus
Mesenteric venous thrombosis
Ischemic colitis
Acute aortic dissection
Causes-
F. Retroperitoneal
Hemorrhage e.g anticoagulants

G. Gynecological
Torsion of ovarian cyst
Ruptured ovarian cyst
Fibroid denegeration
Ovarian infarction
Salpingitis
Pelvic endometriosis
Severe dysmenorrhea
Endometriosis
Causes-
H. Extra-abdominal causes
Lobar pneumonia
Pleurisy
MI
Sickle cell crisis
Uremia
Hypercalcemia
DKA
Addison’s disease
Acute intermitent porphyria
 Classification with age
Children Adult female
Gastroenteritis
Salpingitis
Mesentric adenitis
Meckel’s diverticulitis
Pyelonephritis
Intussusception Ectopic pregnancy
Henoch-schonlein
purpura Elderly
Diverticulitis
Adult Intestinal obstruction
Regional enteritis Colonic carcinoma
Ureteric colic
Mesentric infarction
Perforated ulcer
Testicular torsion
Aortic aneurysm
Pancreatitis
 Site-pain
Whole abdomen
Peritonitis or mesentric infarction

Right upper quadrant

Acute cholycystitis
Cholangitis
Hepatitis
Peptic ulceration

Left upper quadrant

Peptic ulceration
Pancreatitis
Splenic infarct
Right lower quadrant
Appendicitis
Ovarian cyst
Ectopic pregnancy
PID
Right ureteric colic

Left lower quadrant

Sigmoid diverticular disease
Ovarian cyst
Ectopic pregnancy
PID
Left ureteric colic
AKUT ABDOMEN DI
BIDANG GINEKOLOGI

 Perdarahan intra abdomen

 Nyeri abdomen akut

 Inflamasi

 Akibat ruptur kista

 Akut Abdomen yang
disebabkan kasus ginekologi

􀂄 Ruptured ovarian cyst

􀂄 Ovarian torsion
􀂄 Ectopic pregnancy
􀂄 Acute salpingitis
􀂄 Pyosalpinx
􀂄 Endometriosis
􀂄 Uterine rupture, uterine
myoma, hematometra
PERDARAHN INTRA
ABDOMEN
 PERFORASI UTERUS ( KEGANASAN
UTERUS)
 Pengelolaan traum tumpul dan tembus di
abdomen meliputi :

1. Pemulihan fungsi vital dan memaksimumkan

oksigenasi dan perfusi jaringan
2. Menguraikan mekanisme cedera
3. Pemeriksaan fisik yang teliti diulang dengan interval
waktu tertentu
4. Memilih manuver diagnositk khusus seperlunya,
dilakukan dengan tidak membuang waktu
5. Mempertahankan indeks kecurigaan yang tinggi
sehubungan dengan cedera vaskuler dan
retroperitoneum yang tersamar
6. Pengenalan dini untuk intervensi pembedahan dan
laparotomi segera
Trauma abdomen
 Indikasi laparotomi
1. Berdasarkan evaluasi abdomen
 trauma tumpul abdomen dengan DPL (+) atau USG
(+)
 trauma tumpul abdomen dgn hipotensi berulang
post resusitasi yang adekuat
 peritonitis
 hipotensi pada luka tembus abdomen
 perdarahan dari gaster, dubur, genitourinari akibat
trauma tembus
 luka tembak yang melintas rongga peritoneum
 eviserasi (keluarnya isi usus)
Laparatomi
2. Berdasarkan pemeriksaan rontgen
 Udara bebas, udara retroperitoneum, atau
ruptur hemidiafragma setelah trauma tumpul
 CT dengan kontras memperlihatkan ruptur
traktus gastrointestinal, cedera kandung kemih
intraperitoneal, cedera pedikel ginjal, atau
cedera organ visceral yang parah setelah
trauma tumpul atau tembus