Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
11 RT08/RW05 Cianjur Pekerjaan :Status marital : Belum kawin Pendidikan : SMA Suku bangsa : Sunda Ruangan : Kutilang Diagnosa medis: No.RM : Tanggal masuk :2 Oktober 2011 Tanggal pengkajian: 4 Oktober 2011
Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny.Tri Umur : 49 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl.Damai No.11 RT08/RW05 Cianjur Pekerjaan : Guru SD Suku bangsa : Sunda Hubungan dengan klien : Ibu kandung
Sejak 2 bulan yang lalu, klien mulai berubah. Ia lebih sering diam mengurung diri di kamar dan tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Ia merasa malu untuk bertemu dengan orang lain, sehingga ia memilih untuk terus mengurung diri di kamar. Pada awal pengkajian klien belum mau berbicara, sesekali klien hanya menganggukan kepala saat di tanya. Tetapi lama-kelamaan klien mulai mau diajak berdiskusi mengenai keadaannya. Ia selalu mengatakan bahwa jika dirinya melihat kakak dan orang tuanya ia selalu merasa diri negatif dan harga diri rendah sehingga ia lebih senang untuk mengurung diri.
Sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa. Karena tekanan dari kedua orang tuanya yang mengharuskan dirinya untuk masuk fakultas kedokteran seperti kakaknya. Tetapi setelah beberapa kali mencoba klien selalu mengalami kegagalan sehingga ia merasa dirinya tidak berguna karena tidak dapat menjadi seperti yang diinginkan orang tuanya dan ia malu karena terus mengalami kegagalan sehingga membuat klien lebih memilih untuk menyendiri dan tidak ingin bertemu dengan siapapun. Pengalaman itulah yang membuat klien kecewa dan merasa tidak berguna sehingga mengalami hal seperti sekarang. Dalam riwayat keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa. Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri :
berkumpul karena jarang keluar rumah. Saat SMA klien menjadi anggota OSIS. Saat dirumah klien jarang berkomunikasi dengan keluarganya. Yang menjadi hambatan berhubungan dengan orang lain adalah ketika klien dirumah ia lebih senang mengurung diri di kamar karena ia merasa malu dan minder.
Hubungan sosial
Bagi klien tidak ada orang yang paling berarti, semuanya sama bagi klien. Dalam kegiatan kelompok/ masyarakat klien jarang aktif
Spiritual
1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
8. 9. 10.
Penampilan Pembicaraan Aktivitas motorik Alam perasaan Afek Interaksi selama wawancara Persepsi Proses pikir Isi pikir Tingkat kesadaran
11. 12.
13. 14.
Memori Tingkat konsentrasi dan berhitung Kemampuan penilaian Daya titik diri
Makan BAB dan BAK Mandi Berpakaian Istirahat dan tidur Penggunaan obat Pemeliharaan kesehatan Aktivitas di dalam rumah Aktivitas di luar rumah
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Isolasi sosial : menarik diri
No. 1. DS :
Data
Keluarga mengatakan klien masuk rumah sakit diri : Harga diri karena sering mengurung diri dikamar dan tidak rendah mau berhubungan dengan siapapun. DO : Klien terlihat murung dan enggan bertemu dengan siapapun. Hanya menunduk ketika
N PERENCANAAN DX O TUJUAN INTERVENSI 1Gangguan Pasien mampu : SP 1 (06 Okt 2011) . konsep Mengidentifikasi kemampuan dan Mengidentifikasi kemampuan dan aspek diri : aspek positif yang dimiliki positif yang dimiliki pasien harga diri Menilai kemampuan yang dapat Membantu pasien menilai kemampuan pasien rendah digunakan yang masih digunakan Menetapkan/ memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan Melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai dengan kemampuan Merencanakan kegiatan yang sudah di latihnya Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP 2 ( 08 Okt 2011 ) Mengevaluasi jadwal kegiatan yang lalu (Sp 1) Pilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan Melatih kemampuan yang dipilih Masukkan dalam jadwal kegiatan harian SP 3 (10 Okt 2011) Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1 & Sp 2) Memilih kegiatan ketiga yang dapat dilakukan Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
Keluarga mampu : Merawat pasien dengan harga diri SP 1 ( Tgl ....................... ) rendah di rumah Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam dan menjadi merawat pasien sistem Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri pendukung yang rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya efektif bagi Menjelaskan cara - cara merawat pasien harga diri rendah pasien Susun jadwal keluarga untuk merawat pasien
SP 2 (Tgl ....................) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah SP 3 (Tgl ...................) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning) Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
PERENCANAAN TUJUAN INTERVENSI Pasien mampu : SP. 1 (Tgl .................) o Menyadari o Identifikasi penyebab penyebab isolasi o Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain sosial o Latih berkenalan o Berinteraksi o Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman / dengan orang lain anggota keluarga SP. 2 (Tgl ................... ) o Latih berhubungan sosial secara bertahap o Masukan jadwal kegiatan pasien SP. 3 (Tgl .................... ) o Evaluasi SP.1 dan 2 o Latih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih Keluarga mampu : SP. 1 (Tgl ..................... ) Merawat pasien isolasi o Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat sosial di rumah pasien o Penjelasan isolasi sosial o Cara merawat pasien isolasi sosial o Latih keluarga (simulasi) o Jadwal keluarga untuk merawat pasien SP. 2 (Tgl ................... ) o Evaluasi SP.1 o Latih (langsung ke pasien) SP. 3 (Tgl ................... ) o Evaluasi kemampuan keluarga o Evaluasi pasien Rencana tindak lanjut keluarga : Follow Up