Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh
TEMISON WENDA
SKRIPSI
Oleh
Segala Puji dan Syukur bagi Alah SWT pencipta alam semesta beserta
isinya, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah serta petunjuk kepada setiap
makhluk ciptaan-Nya, termasuk penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal
ini dengan judul “ Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Pembangunan
Desa Di Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe”. Salam kepada allah
menciptakan , sang yang menuntun ummatnya dari alam yang gelap gulita menuju
alam yang terang benderang dengan segala ilmu dan ajarannya.
Penulisan proposal ini merupakan tugas akhir untuk mencapai pada jurusan
social Ekonomi, Fakultas pertanian dan Bisnis Universitas sam ratulangi manado
, untuk memberikan pengalaman kepada penulis dalam meneliti dan menyusun
karya ilmiah berupa proposal . Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari seluruh pihak untuk membantu dan memotivasi penulis
agar lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang mendukung tercapainya karya ilmiah ini.
Semoga segala bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang telah diberikan
kepada penulis dibalas dengan kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS, Selaku Rektor Universitas Halu
Oleo Kendari.
2. Bapak Prof. Dr. H.Muh. Syarif, SE., MS, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.
3. Ibu Dr. Rosnawintang, SE., M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.
4. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE., MS, dan Bapak Dr. Ambo Wonua Nusantara, SE.,
M.Si, Selaku Pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan saya saran
dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Tim penguji, yang juga telah banyak memberikan
masukan dan saran sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
vii
6. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Ekonomi yang telah memberikan
saya ilmu pengetahuan dan motivasi selama saya berada di bangku perkuliahan
saya ucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya.
7. Sahabat-sahabat saya, Nia Daniati, Muhamad Rudi Samuji S.E, Nurwanti S.E,
Sariati S.E, Hasriani, Jusna, Trisnawati, Fatmawati Safitri, Sri Agustinaserta
sahabat-sahabat yang tidak sempat penulis sebutkan, saya ucapkan banyak
terima kasih atas motivasi dan dorongan kalian
8. Rekan-Rekan mahasiswa FEB UHO yang selalu memberikan dukungan dan
dorongan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
9. Saudara-Saudara sayaEkko Saputra, Indah Noviana, Nur Fitra, Isnaliatiyang
selalu memberikan doa, dukungan, motivasi serta canda tawa dan keceriaan,
saya ucapkan banyak terima kasih.
10. Pihak-pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat serta
sumbangsih dan pemikiran bagi seluruh pihak yang membacanya.
TEMISON WENDA
Penulis
viii
ABSTRACT
TEMISON WENDA, Analysis of Public Participation In Supporting
Rural Development In District Tongauna Konawe, guided by Rostin and
Ambo Wonua Nusantara.
This study aims to determine the level of public participation and to
determine the factors that affect the level of community participation in
development in Sub Tongauna Konawe.
In this study using qualitative descriptive and the population in this study
are families (KK) with 60 respondents using data collection techniques of
observation, interviews, questionnaires and documents, The sampling technique
deliberately chosen with consideration of the respondents considered to know how
much the level of community participation, then analyzed descriptively.
Public participation is an important part, therefore the involvement of
community members in development is expected to provide a less significant
effect in the implementation as well as providing opportunities that the broader
authority to the public. Participation in this study is that community participation
in supporting rural development. Rural development is a process of development
activities taking place in the village that covers all aspects of life and livelihoods.
The results showed that community participation in development in Sub
Tongauna still considered good enough.
Keywords: Public Participation, Development
ix
ABSTRAK
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunandi kecamatan tongauna kabupaten
konawe sulawesi tenggara.
dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah kepala keluarga (kk) dengan sampel 60 responden dengan menggunakan teknik pengumpulan data
secara observasi, wawancara, kuisioner dan dokumen. teknik penarikan sampel secara sengaja dengan
pertimbangan responden yang dipilih dianggap mengetahui seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat,
selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
partisipasi masyarakat merupakan bagian penting, oleh karena itu keterlibatan anggota masyarakat dalam
pembangunan diharapkan dapat memberikan efek yg lebih signifikan dalam pelaksanaan serta memberikan
kesempatan kewenangan yg lebih luas kepada masyarakat. dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksud
yaitu partisipasi masyarakat dalam menunjang pembangunan desa. pembangunan desa adalah proses
kegiatan pembangunan yang berlangsung di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan
penghidupan masyarakat.
dari hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan di
kecamatan tongauna masih dikategorikan cukup baik.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................. i
HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................. ii
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA ........................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................... iv
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................. xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 7
1.5 Ruang Lingkup .................................................................... 8
xi
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 35
4.1.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Tongauna ................ 35
4.1.2 Letak Dan Luas Wilayah Kecamatan Tongauna ........... 36
4.1.3 Pemerintahan ................................................................. 39
4.1.4 Kependudukan .............................................................. 41
4.1.5 Pendidikan ..................................................................... 43
4.1.6 Ketenagakerjaan ............................................................ 46
4.1.7 Agama ........................................................................... 47
4.1.8 Suku ............................................................................... 47
4.2 Karakteristik Responden ..................................................... 48
4.3 Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang
Pembangunan Desa ............................................................. 51
4.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Partisipasi Mayarakat ... 64
4.4.1 Faktor Pendukung ........................................................... 65
4.4.2 Faktor Penghambat ......................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan pencerminan kehendak rakyat, guna pencapaian taraf hidup yang layak.
Dengan demikian, pembangunan daerah merupakan wahana dalam mewujudkan suatu masyarakat
yang adil dan makmur, merata material dan spritual, disamping itu untuk menciptakan pemerataan
pembangunan antar wilayah. Usaha untuk mempercepat terwujudnya kehendak rakyat tersebut,
maka Pemerintah Pusat memberikan hak otonom kepada daerah untuk mengurus rumah
1999 tentang pemerintahan daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang
ditunjukkan pada penyusunan strategi yang relevan dengan potensi yang ada didalamnya, guna
meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan pada masa yang akan datang. Pembangunan
disuatu daerah akan berjalan dengan baik apabila dipadukan antara kebijaksanaan dan strategi
pembangunan dengan kondisi serta aspirasi masyarakat dan wilayah yang bersangkutan. Dalam
tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dimana seluruh wilayah pemerintahan termasuk wilayah
1
2
pemerintahan Kecamatan selaku penyelenggara dari penanggung jawab utama, mengatur dan
2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Menegaskan bahwa sistem perencanaan
pembangunan nasional merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan dipusat dan daerah dengan melibatkan
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. Selanjutnya pada Pasal 1 ayat 5 dalam Ketentuan Umum disebutkan
bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disebut RPJM, adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan Kepala Daerah terpilih dan diikuti
penyusunan Rencana Strategis SKPD sebagai dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan SKPD.
ditempatkan sebagai pelaku utama pembangunan dan pemerintah tidak lagi sebagai Provider,
pembangunan,
3
artinya pemerintah seharusnya memberi kesempatan yang lebih banyak kepada masyarakat,
bagian integral dari rakyat, sehingga mereka berperan sebagai subyek pembangunan yang
Pembangunan partisipatif harus dimulai dengan masyarakat sebagai manusia yang memiliki
aspirasi dan paling mengetahui tentang kebutuhannya. Masyarakat adalah pelaku utama
pembangunan dan Pemerintah daerah harus dapat memposisikan diri sebagai fasilitator
untuk menciptakan suasana yang menunjang kegiatan masyarakat yang diharapkan dapat
mendukung program dan tujuan pemerintah yang dilakukan melalui partisipasi masyarakat.
oleh masyarakat lokal dalam wadah pembangunan yang dimilikinya, dengan menekankan
Pemerintah daerah dukungan masyarakat dalam arah kebijaksanaan kegiatan Pemerintah dan
akibat pembangunan yang telah dilaksanakan sebelumnya semakin ditunjang oleh teknologi yang
maju sehingga menuntut adanya keikutsertaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
yang dilakukan untuk menangani proses pembangunan itu sendiri. Siklus interaksi antara
Pemerintah dan masyarakat pada gilirannya mendorong adanya pemikiran-pemikiran baru dalam
Seperti wilayah lainnya, Kecamatan TongaunaKabupaten Konawe sebagai salah satu wilayah
yang terus tumbuh dan berkembang telah melaksanakan berbagai pembangunan disegala sektor
seperti kesehatan, pendidikan, sarana dan prasarana, sosial politik, serta kebersihan. Namun masih
cukup banyak implementasi pembangunan yang belum dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
diharapkan oleh para perencana (Bappeda Kecamatan Tongauna 2008).Dalam realitasnya, tidak
semua anggota masyarakat diKecamatan Tongauna ikut berpartisipasi, dengan berbagai macam
alasan.
Hal ini disadari karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu kurangnya sosialisasi
dan keacuhan antar masyarakat. Disini diperlukan upaya untuk meyakinkan masyarakat tentang
partisipasi dalam pembangunan, yaitu adanya komunikasi antara Pemerintah daerah dengan
Pemberian partisipasi masyarakat lebih cenderung memberikan bantuan tenaga saja. Namun
tinggi, disuatu waktu adakalanya masyarakat sangat kurang berpartisipasi, baik itu dalam bentuk
bantuan tenaga, sumbangan pikiran, waktu dan bantuan material.Lebih lanjut dikatakan bahwa
Gagalnya tujuan dan sasaran pembangunan diakibatkan oleh berbagai macam faktor, baik teknis
maupun non teknis yang penyebabnya juga dapat berasal dari Pemerintah daerah juga sebagai
bertahap yang pada prinsipnya mengacu pada sistem perencanaan dari bawah (Bottom up
Planning). Melalui sistem ini diharapkan terjadi peningkatan mutu perencanaan yang
komprehensif dan terpadu serta dapat menjaring aspirasi masyarakat dan kebutuhan masyarakat
Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe merupakan salah satu Kecamatan yang ada di
Kabupaten Konawe. Kecamatan ini merupakan salah satu Kecamatan yang menjadi sasaran
pembangunan di Kecamatan Tongauna belum didukung oleh pertumbuhan sarana dan prasarana
Pelaksanaan pembangunan belum berjalan sebagaimana mestinya, hal ini terlihat masih
banyaknya fasilitas-fasilitas pelayanan umum yang belum diperbaiki seperti jalanraya dan
jembatan, sarana dan prasaranateknis lainnya seperti perbaikan kantor camat, perbaikan kantor
PKK yang terlihat belum memadai.Kondisi pembangunan di Kecamatan Tongauna seperti yang
diuraikan diatas, tentunya akan berdampak negatif pada pencapaian tujuan pembangunan nasional.
karena kurangnya sosialisasi dan koordinasi antara Pemerintah dan masyarakat dalam
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
Kecamatan Tongauna?
yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian yang akan dilakukan
yaitu:
Kecamatan Tongauna.
Hasil yang nanti akan dicapai pada penelitian ini diharapakan memberi
1. Secara teoritis, penelitian yang akan dilakukan ini dapat dijadikan suatu bahan
2. Secara praktis, hasil dari penelitian yang akan dilakukan ini yaitu dapat
menjadi suatu bahan masukan bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan usaha
keterlibatan masyarakat.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan kebersamaan warga baik sebagai individu ataupun kelompok sosial atau
langsung maupun tidak langsung tanpa paksaan dari pihak-pihak tertentu. Untuk
akses informasi, sikap, harapan dan kebutuhan masyarakat, pemberian usul serta
9
10
10
mereka juga turut serta secara aktif dalam memprakarsai perbaikan kehidupan
penggunanannya.
kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, modal dan atau materi,
a. Partisipasi Langsung
dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat
Inu Kencana Syafiie, partisipasi masyarakat adalah penentuan sikap dan keterlibatan
setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya
setiap individu dan organisasi untuk ikut berperan serta dalam partisipasi.
lebih mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa
2.1.2.1Faktor pendukung
dari masyarakat dan pemerintah daerah. Oleh karena itu, keseluruhan unsu
13
tersebut terlibat secara langsung dalam pencapaian tujuan dan keberadaan 13
1) Faktor Kesadaran/Kemauan
Partisipasi yang timbul karena kehendak dari pribadi anggota masyarakat, hal ini
2) Usia
menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat
yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka
3) Jenis kelamin
derajat ini, akan menimbulkan perbedaan perbedaan hak dan kewajiban antara
4) Pendidikan
seluruh masyarakat.
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang
6) Lamanya tinggal
secara umum. Partisipasi tokoh masyarakat turut membantu dalam mengawasi dan
15
15
8) Peralatan/Fasilitas
2.1.2.2Faktor penghambat
Upaya mencapai tujuan dari suatu kelompok atau organisasi baik yang
pertimbangan pokok adalah tujuan yang ingin dicapai. Apabila tujuan pendirian
organisasi itu belum tercapai atau sangat sulit dicapai itulah yang menjadi
hambatan.
b. Waktu
terlihat nyata di daerah pedesaan, sampai saat ini lapangan kerja yang tersedia di
langsung ada kaitannya dengan pertanian. Bukan berarti bahwa lapangan kerja di
luar sektor pertanian tidak ada, akan tetapi masih sangat terbatas.
penduduk di daerah pedesaan untuk mencari usaha lain di luar desanya, sehingga
pada segala aspek kehidupan, baik aspek sosial, ekonomi, politik, budaya,
sebagai satu proses menuju kearah yang lebih baik. Proses tersebut dalam rangka
17
17
adil dan makmur serta sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
budaya, dan politik. Pembangunan adalah orientasi atau kegiatan usaha tanpa
akhir, lebih lanjut dijelaskan bahwa proses pembangunan sebenarnya adalah suatu
proses perubahan sosial budaya. Supaya menjadi suatu proses yang dapat
bergerak maju atas kekuatan sendiri tergantung pada manusia dan struktur
sosialnya.
atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana serta dilakukan
secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernitas dalam
yaitu:
peradaban manusia.
diseluruh daerah dengan benar sesuai tujuan yang akan dicapai harus dimulai
diupayakan menjadi prioritas penting dalam pembangunan negara saat ini. Upaya
1. Bentuk kontribusi riil dari daerah yang diharapkan oleh pemerintah pusat dalam
dilakukan pemerintah.
19
19
proyek tersebut selesai dikerjakan. Partisipasi masyarakat pada tahap ini berupa
20
20
tenaga dan uang untuk mengoperasikan dan memelihara proyek yang telah
dibangun.
masyarakat.
masyarakat.
mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk
maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan Pembangunan Nasional
itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa
material maupun
20
20
aman, tentram, tertib dan dinamis. Serta dalam lingkungan pergaulan dunia
Masyarakat yang adil dan makmur masih jauh dari jangkauan pembangunan
kapan masyarakat adil dan makmur itu dapat diwujudkan, karena pada
dasarnya tidak seorang pun yang dapat memastikan hal itu itu akan terjadi
yang dimaksud agar pembangunan dapat terlaksana secara berencana yaitu secara
seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin. Pembangunan yang bersifat lahiriah
dampak positif bagi kehidupan bangsa dan negara. Namun tidak dapat dihindari
perubahan.
22
22
dan keterkaitan aspek fisik, sosial ekonomi dan aspek lingkungan lainnya
23
23
dapat ditangkap secara berkelanjutan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara:
daerah.
ketimpangan pembangunan antara daerah dan sub daerah serta antara warga
atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi
masyarakat desa secara merata, menyeluruh dan meliputi berbagai hidup dan
suatu atau rangkaian untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup serta
kehidupan lingkungan orang desa agar potensi sosial, ekonomi dan politik
25
25
masyarakat desa berkenan mengambil bagian secara aktif atau bagian perkataan
terencana serta sadar, yang di tempuh oleh suatu negara menuju modernitas dalam
rangka pembinaan bangsa. Pembangunan terdiri dari pembangunan fisik dan non
oleh masyarakat atau pembangunan yang tampak oleh mata (Kuncoro 2010:20),
tercipta oleh dorongan masyarakat setempat dan memiliki jangka waktu yang
(Wresniwiro, 2012). Sedangkan menurut Saul M. Katz dalam Yuwono (2001 :47)
pembangunan sebagai perubahan sosial yang berasal dari suatu keadaan tertentu
seperti yang dikemukakan oleh Gran dalam Yumono (2001 : 54). Bahwa
mempertimbangkan sifat kedaerahan dan keyakinan. Oleh karena itu, salah satu
penulisbaca diantaranya :
Penelitian yang dilakukan oleh Edi Gunawan tahun 2011 dengan judul
Penelitian yang dilakukan oleh Sugih Mulyana tahun 2013 dengan judul
usia, dimana usia yang dominan. Berdasarkan penelitian yaitu usia, jenis kelamin,
Penelitian yang dilakukan oleh Sutami tahun 2009 dengan judul partisipasi
yang baik dengan pemerintah sebagai penggagas adanya program PPMK. Indikasi
Pelaksanaan pembangunan di
Kecamatan Tongauna
Pemerintah
Partisipasi Faktor-Faktor yang
Masyarakat Mempengaruhi
Partisipasi Masyarakat
Analisis
Kesimpulan
dan
Rekomendasi
Gambar 1
Skema Kerangka Pemikiran
29
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.2.1Populasi
3.2.2Sampel
a. Observasi, yaitu cara mengumpulkan data yang berdasarkan atas tinjauan dan
29
30
30
b. Interview atau wawancara, yaitu tindakan dalam melakukan tanya jawab secara
langsung dengan informan yang telah dipilih dalam hal pengumpulan informasi
yang akurat.
masyarakat.
responden.
2) Data sekunder, diperoleh dari berbagai sumber dengan cara menelaah buku-
Data sekunder antara lain: keadaan wilayah, jumlah penduduk, struktur umur,
umum lainnya.
berikut:
masjid di lima desa diwaktu yang berbeda didirikan pada tahun 2010,
Waworoda jaya yang didirikan pada tahun 2011, perbaikan jalan di Kelurahan
Mataiwoi pada tahun 2011, perbaikan kantor Camat dan kantor PKK pada
dan kemudahan hidup yang biasanya menyangkut hajat hidup orang banyak.
33
33
mengenai:
5. Strategi pelaksanaan.
deskriptif. Pada analisis kualitatif, kata-kata di bangun dari hasil wawancara atau
pendukung yang di jadikan indikator dalam penelitian ini. Analisis data untuk
skala. Adapun rumus yang digunakan (Sumber: Pasaribu dalam Suryawan Adib,
2004:73) adalah :
dengan menggunakan Rentang Skala Nilai Mutu dengan sebutan sebagai berikut:
1. Tinggi : >3
2. Sedang : 2–3
3. Rendah : <2
penelitian dapat di kaji lebih mendalam dari fenomena yang ada dapat di
BAB 4
Pada Bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang dilakukan di
dari 35 desa dan 5 kelurahan yaitu Kelurahan Puosu, Kel.Sendang Mulia Sari,
kelurahan yakni Kelurahan Puosu, Kel.Sendang Mulia Sari, Kel. Mekar Sari, Kel.
Tongaunapada saat itu terbentuk pada tahun 2008 dengan sebab kepadatan
35
36
36
penduduk saat itu yang terlalu banyak, selain alasan luas wilayah serta keinginan
Anggaberi
dari luas Kabupaten Konawe. Desa dengan luas wilayah Kecamatan Tongauna
dan yang terkecil adalah Desa Andalambe dengan luas 130 Ha atau 0.58 persen
Tabel 4.1
Luas wilayah (Ha) dan Persentase Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan
Tahun 2014
No Desa/Kelurahan Luas (Ha) Persentase (%)
(1) (2) (3) (4)
1 Puosu 1.098 4,91
2 Sendang Mulia Sari 474 2,12
3 Mekar Sari 546 2,44
4 Mataiwoi 535 2,39
5 Tongauna 6.212 27,76
6 Asao 3.200 14,3
7 Sanuanggamo 301 1,35
8 Puundompi 696 3,11
9 Ambopi 402 1,8
10 Waworoda Jaya 265 1,18
11 Lalonggowuna 3.748 16,75
12 Olua Ao 296 1,32
13 Momea 1.553 6,94
14 Anggohu 327 1,46
15 Ambepulu 428 1,91
16 Andeposandu 375 1,68
17 Olo Onua 250 1,12
18 Nambeaboru 244 1,09
19 Barowila 1.298 5,8
20 Andalambe 130 0,58
Jumlah 22.377 100
Sumber: Desa/Lurah
38
38
Tabel 4.2
Jarak Ibukota Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi dengan Desa/Kelurahan
Tahun 2014
No Desa/Kelurahan Jarak Ke Ibukota (Km)
Kecamatan Kabupaten Provinsi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Puosu 4,1 2,5 78,4
2 Sendang Mulia Sari 5,4 1,3 77,7
3 Mekar Sari 6,5 2,1 79,2
4 Mataiwoi 2,6 5,1 82,3
5 Tongauna 0,4 7,0 84,2
6 Asao 1,8 8,2 86,2
7 Sanuanggamo 7,4 14,4 97,7
8 Puundompi 7,4 14,4 97,7
9 Ambopi 7,2 14,2 97,2
10 Waworoda Jaya 6,8 13,8 94,6
11 Lalonggowuna 3,1 9,2 90,2
12 Olua Ao 7,1 14,1 97,6
13 Momea 4,2 10,1 83,6
14 Anggohu 7,2 14,1 94,6
15 Ambepulu 4,4 2,9 78,1
16 Andeposandu 0,89 7,3 85,8
17 Olo Onua 8,0 15,0 96,0
18 Nambeaboru 11,2 17,0 90,1
19 Barowila 11,9 18,0 99,9
20 Andalambe 8,9 14,6 94,8
Sumber: Desa/Lurah
39
39
Gambar 2
Persentase Luas Wilayah Terhadap Kecamatan Tahun 2014
Puosu
Sendang Mulia Sari
Mekar Sari
1% Mataiwoi
1% 2%
1% 2% 2%
2% 2% 6% 5%
Tongauna Asao
Sanuanggamo
1% 7% Puundompi
Ambopi
28%
Waworoda
m Jaya
17%
Lalonggowuna
Olua Ao
15% Momea
Anggohu
1%
2% 3% Andeposandu
1%
Olo Onua
N mbeaboru
Barowila
a
Andalambe
Sumber: Desa/Lurah
4.1.3 Pemerintahan
desa definitif.
40
40
Dua desa yang baru definitif adalah Desa Barowila hasil pemekaran dari
Desa Asao, dan Desa Andalambe hasil pemekaran dari Desa Momea, yang
keduanya definitif pada tahun 2014. Dari setiap desa/kelurahan terdiri antara 3
tabel berikut.
Tabel 4.3
Pembagian Wilayah Administratif Pemerintahan menurut Desa/Kelurahan
Tahun 2014
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
Puosu 5 10 15
Sendang Mulia Sari 5 10 15
Mekar Sari 4 8 12
Mataiwoi 4 8 12
Tongauna 3 6 9
Asao 3 6 9
Sanuanggamo 3 6 9
Puundompi 3 6 9
Ambopi 3 6 9
Waworoda Jaya 3 6 9
Lalonggowuna 3 6 9
Olua Ao 3 6 9
Momea 3 6 9
Ambepulu 3 6 9
Anggohu 3 6 9
Andeposandu 3 6 9
Olo Onua 3 6 9
Nambeaboru 3 6 9
Barowila 3 6 9
Andalambe 3 6 9
Jumlah 67 134 201
Sumber:Desa/Lurah
41
41
4.1.4 Kependudukan
persegi tahun 2013 menjadi 74,48 jiwa pada tahun 2014. Jumlah rumah tangga
sebesar 3.676 rumah tangga dengan rata-rata 4-5 orang per rumah tangga.
persen) adalah laki-laki dan 7.935 (47,58 persen) adalah perempuan. Berarti jenis
Artinya jika terdapat 100 penduduk perempuan maka terdapat 110 penduduk laki-
laki.
Tabel 4.4
Kondisi Demografis Kecamatan Tongauna Tahun 2013-2014
Tahun
Kategori
2013 2014
Penduduk 16.226 16.667
laki-Laki 8.506 8.732
Perempuan 7.720 7.935
Rasio Jenis Kelamin 110,18 110,86
Rumah Tangga 3.548 3.676
2
Kepadatan(Jiwa/Km ) 72,51 74,48
Penduduk Per RT 4,51 4,54
Sumber: BPS Konawe, proyeksi Supas SP 2011
usia 15 tahun), lanjut usia (65 tahun keatas) dan dewasa anak-anak dan lanjut usia
disebut kelompok usia tidak produktif, sedangkan dewasa (15 tahun s.d 64 tahun)
42
42
demografi.
Pada tahun 2014, komposisi penduduk anak-anak sekitar 35,14 persen atau
5.702 jiwa, penduduk dewasa 61,43 persen atau 9.967 jiwa dan penduduk usia
lanjut sekitar 3,43 persen atau 571 jiwa. Dengan demikian Angka Beban
Tabel 4.5
Struktur Umur Penduduk Kecamatan TongaunaTahun 2014
Kelompok Umur L P Jumlah
0-14 tahun 3.098 2.760 5.858
65 tahun + 289 282 571
Usia non Produktif 3.387 3.042 6.429
15-64 tahun 5.283 4.893 10.238
Usia Produktif 5.283 4.893 10.238
Sumber: BPS Konawe, proyeksi Supas SP 2011
43
43
Tabel 4.6
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
00-04 1.075 952 2.027
05-09 1.065 951 2.016
10-14 958 857 1.815
15-19 804 724 1.528
20-24 712 677 1.389
25-29 780 718 1.498
30-34 697 646 1.343
35-39 628 575 1.203
40-44 515 474 989
45-49 414 380 794
50-54 352 325 677
55-59 264 206 470
60-64 179 168 347
65-69 127 115 242
70-74 81 85 166
75 + 81 82 163
Jumlah 8.732 7.935 16.667
Sumber:Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe
4.1.5 Pendidikan
Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa jumlah partisipasi murid untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi semakin berkurang. Rasio guru per
sekolah menunjukkan rata-rata banyaknya guru untuk satu sekolah. Jumlah tenaga
Tabel 4.7
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Menurut Tingkat Sekolah Tahun 2014
Tingkat Sekolah Sekolah Guru PNS GTT Murid
(1) (2) (3) (4) (5)
TK 7 9 26 324
SD 18 104 96 2.325
SMP 5 28 65 693
SMA 2 23 39 652
Sumber: Dinas Cabang Pendidikan Nasional Kecamatan Tongauna
324 orang. 18 unit Sekolah Dasar dimana mempunyai murid sebanyak 2.325
orang. 5 unit Sekolah Menegah Pertama dan mempunyai murid sebanyak 693
orang dan 2 Unit Sekolah Menengah Atas yang mempunyai murid sebanyak 652
orang.
Tabel 4.8
Jumlah Guru Per Sekolah, Murid Per Sekolah dan Murid Per Guru
Menurut Tingkat Sekolah Tahun 2014
Tingkat Guru Per Murid Per Murid Per
Sekolah Sekolah Sekolah Guru
(1) (2) (3) (4)
TK 5 36 9,26
SD 11,11 129,17 11,63
SMP 16,6 136,6 7,28
SMA 31 326 10,58
Sumber: Dinas Cabang Pendidikan Nasional Kecamatan Tongauna
45
45
Tabel 4.9
Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan
TongaunaTahun 2014
Jumlah Sekolah
No Desa/Kel. Ket.
TK SD SMP SMA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Puosu - 1 1 SLTP Swasta
2 Sendang Mulia Sari 1 1 1 1 SMK
3 Mekar Sari - 2 - -
4 Mataiwoi - 1 - -
5 Tongauna 2 2 - -
6 Asao 1 1 1 -
7 Sanuanggamo 1 2 - -
8 Puundompi - 1 - -
9 Ambopi - 1 - -
10 Waworoda Jaya 1 2 1 - Tsanawiah
11 Lalonggowuna 1 - 1
12 Olua Ao - - - -
13 Momea - 1 - -
14 Anggohu - - - -
15 Ambepulu - 1 - -
16 Andeposandu - - -
17 Olo Onua - - 1 -
18 Nambeaboru 1 1 - -
19 Barowila - - - -
20 Andalambe - - - -
Jumlah 7 18 5 2
Sumber:UPTD Pendidikan Kecamatan Tongauna
SMP terdapat di Desa Asao, Sendang Mulia Sari dan Desa Olo Onua.
Terdapat pula satu SLTP Swasta di Kelurahan Puosu, serta satu Madrasah
Partisipasi sekolah untuk umur 13 tahun keatas masih kurang. Hal ini
delapan tahun. Sehingga program wajib belajar 9 tahun belum terlaksana dengan
baik.
4.1.6 Ketenagakerjaan
sangat menonjol karena banyak penduduk yang memasuki pasar kerja. Dalam hal
yang mencapai 76,72 persen disusul petani tanaman perkebunan sebesar 4,40
persen. Tidak ada penduduk yang bekerja pada sektor industri besar maupun
nelayan. Hal ini disebabkan tidak adanya industri besar di wilayah Kecamatan dan
bukan merupakan daerah laut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
47
47
Tabel 4.10
Sumber Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan TongaunaTahun 2014
No Desa/Kel. Orang %
1 Petani Tanaman Pangan 8.657 76,72
2 Petani Tanaman Perkebunan 497 4,40
3 Nelayan - -
4 Peternakan 90 0,80
5 Pedagang 451 4,00
6 Industri Mikro Kecil 262 2,32
7 Industri Mikro Besar - -
8 Angkutan Darat 80 0,71
9 PNS 327 2,90
10 POLRI-TNI 76 0,67
11 Pensiunan PNS/POLRI/TNI 69 0,61
12 Buruh Perkebunan 159 1,41
13 Jasa-Jasa 53 0,47
14 Pertukangan 352 3,12
15 Perbengkelan 77 0,68
16 Wiraswasta 99 0,88
17 Lain-Lain 35 0,31
Jumlah 11.284 100,00
Sumber: Kantor Camat Tongauna
4.1.7 Agama
4.1.8 Suku
Tongauna Kabupaten Konawe cukup beragam, seperti suku Tolaki, suku Jawa,
suku Bugis, suku Bali dan lain-lain yang berdomisili di Kecamatan Tongauna.
48
48
sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu secara sengaja
berbeda-beda baik dari segi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan maupun jenis
pekerjaan.
Tabel 4.2.1
Menurut Usia Responden Di Kecamatan Tongauna
No Umur/Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
1 20-24 4 6,67
2 25-29 7 11,67
3 30-34 5 8,33
4 35-39 15 25
5 40-44 10 16,67
6 45-49 10 16,67
7 50-54 3 5
8 55-60 6 10
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
dimana usia terendah 20 dan yang tertinggi adalah 58 tahun. Data tersebut
menunjukkan bahwa dari 60 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini
berada pada tingkat usia produktif, dimana pada usia tersebut sangat diharapkan
bahwa jawaban atau penilaian yang diberikan responden pada kuisioner yang
49
49
diberikan penulis adalah benar-benar sesuai dengan kondisi yang terjadi atau
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa usia dengan frekuensi 35-39 tahun
yang banyak menjadi responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 15 orang atau
25% dan usia 50-54 tahun yang sedikit yaitu 3 orang atau 10%.
Tabel 4.2.2
Menurut Jenis Kelamin Responden Di Kecamatan Tongauna
No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Laki-Laki 48 80
2 Perempuan 12 20
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
kelamin berjumlah 60 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 48 orang atau
Tabel 4.2.3
Menurut Tingkat Pendidikan Responden Di Kecamatan Tongauna
No Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 SD 7 11,67
2 SMP 11 18,33
3 SMA 20 33,33
4 Diploma 9 15
5 Sarjana 13 21,67
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
dimiliki oleh seseorang maka makin besar pula sumbangsi pemikiran yang
Tabel 4.2.4
Menurut Jenis Pekerjaan Responden Di Kecamatan Tongauna
No Pekerjaan Utama Frekuensi (f) Persentase (%)
1 PNS 3 5
2 Guru 3 5
3 Wiraswasta 14 23,33
4 Aparat Desa 3 5
5 Petani 29 48,33
6 Tukang Kayu 1 1,67
7 Ibu Rumah Tangga 7 11,67
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
23,33% dan Ibu Rumah Tangga berjumlah 7 orang atau 11,67% selanjutnya yang
berprofesi sebagai PNS, Aparat Desa dan Guru masing-masing berjumlah 3 orang
atau 5% serta yang bekerja sebagai tukang kayu berjumlah 1 orang atau 1,67%.
Sehingga dapat dikatakan jenis pekerjaan responden yang banyak ditekuni adalah
petani.
sebagai individu yang merupakan bagian yang sangat terintegrasi dan sangat
karena itu kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu
dikatakan bahwa pembangunan yang sedang dalam proses ditentukan oleh besar
informasi.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari Pak Iskandar (tanggal 17 November
laksanakan, selain itu tidak semua pembangunan yang ada, kita “Masyarakat’
apabila diklasifikasikan secara ideal. Maka menurut penulis ada empat aspek yang
aspek tersebut dapat dilihat melalui serangkaian uraian hasil penelitian sebagai
berikut:
dan akhirnya pembangunan itu dapat dirasakan secara adil dan sejahtera.
Demikian pula secara sederhana dapat diketahui bahwa masyarakat hanya akan
terlihat dalam aktifitas selanjutnya apabila mereka merasa ikut ambil dalam
berhasilnya setiap program sesuai kemampuan yang dimiliki setiap orang tanpa
pengertian partisipasi. Oleh sebab itu dalam partisipasi non fisik masyarakat
Hal ini sesuai dengan wawancara pada tanggal 19 November 2015 dengan
pertimbangan.
pembangunan. Salah satu contohnya adalah ide perluasan jalan menuju area
dapat dilihat pada keikutsertaan dalam mengikuti rapat-rapat dan keaktifan dalam
memberi pendapat dan saran dalam pertemuan. Berikut ini dapat dilihat keaktifan
55
55
Kecamatan Tongauna.
Tabel 4.3.1
Partisipasi Dalam Bentuk Sumbangan Ide/Pikiran
Di Kecamatan Tongauna
Responden Bobot Nilai Frekuensi Jumlah Skor %
Sangat Aktif 4 15 60 35,93
Aktif Kurang 3 25 75 44,91
Aktif Tidak 2 12 24 14,37
Aktif 1 8 8 4,79
Jumlah - 60 167 100
Sumber: Data Primer Di Olah Tahun 2015
Hal ini di dukung oleh jumlah skor yang dicapai yaitu 2,78 berarti pada
167
= 2,78
60
Berdasarkan wawancara langsung terhadap beberapa responden maka
rapat dan memberikan pendapat dan sarannya karena mereka selalu di undang
oleh pemerintah Kecamatan untuk rapat. Selain itu karena adanya kesadaran
sehingga responden kurang aktif dan tidak aktif dalam memberikan saran atau
pendapatnya karena mereka tidak pernah diundang, di samping itu ada juga
Hal ini sesuai dengan apa yang di jelaskan oleh ibu Hasmiah, sekertaris
tidak berarti dalam pemikiran yang bersumber dari masyarakat tidak diakomodasi
secara proporsional.
didorong oleh dana yang memadai prosesnya akan pincang dan hal ini merupakan
fenomena umum yang dialami setiap daerah tak terkecuali Kecamatan Tongauna.
menghabiskan biaya yang cukup besar dan dana yang digunakan lebih banyak
dari swadaya masyarakat dibandingkan dengan dana yang berasal dari bantuan
Tabel 4.3.2
Partisipasi Masyarakat Dalam Bentuk Bantuan Keuangan Di Kecamatan
Tongauna
Partisipasi Responden Frekuensi Persentase
Sangat Sering 18 41,38
Sering 25 43,11
Jarang 10 11,49
Tidak Pernah 7 4,02
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer di Olah Tahun 2015
jumlah skor yang dicapai 2,9 itu berarti berada pada kategori sedang. Oleh sebab
58
58
bantuan keuangan sangat mudah prosedurnya dan tidak banyak menyita waktu
semen, kayu balok, kayu papan bahkan ada masyarakat yang menyumbangkan
59
59
kedua-duanya (uang atau material). Hal ini didasari karena adanya rasa tanggung
Tabel 4.3.3
Partisipasi Masyarakat Dalam Bentuk Bantuan Material Di Kecamatan
Tongauna
Patisipasi Responden Frekuensi Persentase
Sangat Sering - -
Sering - -
Jarang 45 85,71
Tidak Pernah 25 14,29
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer Di Olah Tahun 2015
menjawab sangat sering tidak ada. Responden lebih banyak menjawab jarang
bentuk bantuan keuangan. Alasan lain yang diungkapkan responden bahwa untuk
waktu dan tenaga. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh bapak Basrin
wujud dari rasa tanggung jawab masyarakat adalah ada sikap mendukung
atau tenaga. Sebagaimana diketahui bahwa dalam suatu masyarakat tidak semua
seminggu atau minimal dua kali dalam sebulan. Adapun kegiatan-kegiatan yang
menjelaskan bahwa:
gotong royong hanya dua sampai tiga jam saja dan setelah itu mereka melanjutkan
pekerjaan rutin mereka seperti turun ke sawah dan ke kebun. Untuk mengetahui
dilihat pada kegiatan-kegiatan kerja bakti. Seperti data yang diperoleh melalui
atau fisik dapat dilihat pada tabel 4.3.4 yakni menggambarkan tentang bagaimana
Tabel 4.3.4
Partisipasi Dalam Bentuk Bantuan Tenaga Di Kecamatan Tongauna
Partisipasi Responden Frekuensi Persentase
Sangat Sering 20 42,10
Sering 30 47,37
Jarang 10 10,53
Tidak pernah - -
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah Tahun 2015
sering. Hal ini didukung oleh jumlah skor yang dicapai yaitu 3,17 yang berarti
dalam kategori tinggi. Ini disebabkan karena adanya kesadaran yang cukup tinggi
62
62
dari masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam bentuk bantuan tenaga
responden dalam penelitian ini diketahui bahwa partisipasi dalam bentuk bantuan
tenaga yang sifatnya seperti gotong royong adalah merupakan suatu tradisi yang
tersebut, maka secara umum dapat kita menganalisa bagaimana tingkat partisipasi
bantuan material dan bantuan tenaga yang disebutkan terdahulu. Untuk lebih
jelasnya bagaimana tingkat partisipasi masyarakat tersebut, dapat kita lihat pada
Tabel 4.3.5
Skor Tingkat Partisipasi Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
Bentuk Partisipasi Skor
Ide-Ide/Pikiran 2,78
Keuangan 2,9
Material 1,75
Tenaga 3,17
Jumlah 10,6
Skor Rata – Rata 2,65
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2015
63
63
partisipasi dalam bentuk bantuan tenaga, dimana rata-rata skornya mencapai 3,17.
Ini menandakan bahwa ada masyarakat yang tidak mampu menyumbang dalam
bentuk bantuan keuangan karena faktor pendapatan tetapi dia dapat berpartisipasi
keuangan dengan rata-rata skor 2,9. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian
partisipasi dalam bentuk non fisik melalui pemberian ide-ide/saran dengan rata-
rata 2,78 dan yang paling rendah adalah partisipasi dalam bentuk bantuan material
partisipasi dalam bentuk bantuan material terkesan rumit dan melalui proses yang
mencapai rata-rata skor sebesar 2,65 yang berarti harus ada perhatian yang lebih
datang lebih dari sebelumnya. Hal ini sejalan dengan ungkapan dari Bapak Camat
usaha pemerintah semata atau masyarakat saja, akan tetapi suatu kegiatan bersama
merupakan cermin dari keberhasilan pembangunan nasional, karena itu titik berat
meliputi tingkat pendidikan yang rendah, tingkat penghasilan yang rendah dan
saja akan tetapi karena adanya yang mendorongnya untuk partisipasi. Salah satu
pembangunan itu, maka jelas mereka juga akan lebih banyak melibatkan diri
didalamnya. Hal ini dimaksudkan agar apa yang menjadi cita-cita pembangunan
Tabel 4.4.1.1
Faktor Pendukung Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dalam Pembangunan Di
Kecamatan Tongauna
Faktor Pendukung Frekuensi Persentase (%)
Kesadaran Pribadi 36 60
Ikut-ikutan Pengaruh - -
Orang Lain 15 25
Pemerintah 9 15
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Diolah 2015
keuangan, material, dan tenaga) adalah merupakan bagian besar dari kesadaran
yang dimiliki oleh masyarakat. Dimana terlihat bahwa kesadaran pribadi yang
66
66
tinggi yaitu sebanyak 36 orang lain hanya mencapai 15 orang, sedangkan karena
pemerintah yang memberikan dorongan mencapai frekuensi 9 orang dan tidak ada
untuk ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
bahwa:
“…alasan kami ikut berpartisipasi karena kami masih punya rasa solidaritas
yang tinggi sesama warga masyarakat untuk saling membantu. Kami juga
memang terbiasa akan kerja gotong royong. Tapi terkadang terkendala karena
ada yang kerja…” (wawancara tanggal 19 November 2015)
4.4.1.2 Usia
Usia berpengaruh pada keaktifan seseorang untuk berpartisipasi, dalam hal ini
golongan tua yang dianggap lebih berpengalaman atau senior, akan lebih banyak
Tabel 4.4.1.2
Menurut Umur Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
No Umur Frekuensi %
1 < 30 tahun 9 15
2 30-50 tahun 41 68,33
3 > 50 tahun 10 16,67
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
yaitu 41 orang dengan persentase 68,33% yang terdiri dari laki-laki 30 orang dan
perempuan 11 orang.
wanita.
4.4.1.3
Tabel 4.4.1.3
Menurut Jenis Kelamin Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Laki-Laki 48 80
2 Perempuan 12 20
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
kelamin berjumlah 60 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 48 orang atau
4.4.1.4 Pendidikan
adanya hubungan yang erat. Masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang tinggi
dalam bentuk ide dan pikiran biasanya dikeluarkan oleh orang-orang yang
69
69
pemberian ide-ide/pikiran.
orang-orang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dan juga
orang-orang yang memiliki pendidikan yang tinggi sesuai dengan ungkapan bapak
Tabel 4.4.1.4
Menurut Tingkat Pendidikan Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
No Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 SD 7 11,67
2 SMP 11 18,33
3 SMA 20 33,33
4 Diploma 9 15
5 Sarjana 13 21,67
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
dimiliki oleh seseorang maka makin besar pula sumbangsi pemikiran yang
4.4.1.5 Penghasilan
dalam pembangunan.
mengatakan:
71
71
kestabilan dari pada masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi penghasilan seseorang
akan tetapi jika penghasilan/ pendapatan tidak stabil atau tidak rutin maka jelas
akan menghambat orang untuk partisipasi, alasan yang lain diperoleh penulis
sehingga responden jarang atau tidak pernah berpartisipasi dalam bentuk bantuan
4.4.1.5
Tabel 4.4.1.5
Menurut Penghasilan Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
No Tingkat Penghasilan Frekuensi %
1 < 500.000 28 46,67
2 500.000 - 2.000.000 14 23,33
3 > 2.000.000 18 30
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
Tabel 4.4.1.6
Berdasarkan Menetapnya Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
No Lama Tinggal Frekuensi %
1 < 5 tahun 12 20
2 5 - 20 tahun 23 38,33
3 > 20 tahun 25 41,67
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
masyarakat yang baru menetap kurang dari 5 tahun sebanyak 12 orang dengan
73
73
saja melainkan terpengaruh oleh beberepa faktor dan salah satunya adalah
Tabel 4.4.1.7
Dukungan Pemerintah Dengan Partisipasi Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat berpengaruh 15 25
Berpengaruh 39 65
Kurang berpengaruh 6 10
Tidak berpengaruh - -
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Diolah 2015
skor yang dicapai 3,15 berarti berada kategori tinggi. Oleh sebab itu, keberhasilan
adanya kepemimpinan yang dapat menyatu dengan sikap dan karakter masyarakat
setempat, karena dengan kepemimpinan yang baik dan terarah oleh pemerintah
maka jelas akan mendorong masyarakat untuk patuh dan taat kepada pemerintah
4.4.1.8 Peralatan/Fasilitas
tabel 4.4.2.1
Tabel 4.4.2.1
Berdasarkan Pola Pikir Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
No Pola Pikir Frekuensi %
1 Masa Bodoh 20 33,33
2 Kurang Antusias 40 66,67
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
pembangunan fisik.
76
76
4.4.2.2 Waktu
4.4.2.2
Tabel 4.4.2.2
Berdasarkan Waktu Luang Masyarakat Di Kecamatan Tongauna
No Waktu Luang Frekuensi %
1 Jarang 32 53,33
2 Tidak ada 28 46,67
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
untuk desa mereka sendiri, dapat di lihat masyarakat yang jarang memiliki waktu
terlihat nyata di daerah pedesaan, sampai saat ini lapangan kerja yang tersedia di
daerah pedesaan masih didominasi oleh sektor usaha bidang pertanian. Kegiatan
usaha ekonomi produktif di daerah pedesaan masih sangat terbatas ragam dan
usaha dan mata pencaharian utama masyarakat di daerah pedesaan adalah usaha
77
77
Bukan berarti bahwa lapangan kerja di luar sektor pertanian tidak ada,
akan tetapi masih sangat terbatas. Peluang usaha di sektor non-pertanian belum
ini mendorong sebagian penduduk di daerah pedesaan untuk mencari usaha lain di
luar desanya, sehingga mendorong mereka untuk migrasi dari daerah pedesaan
Tabel 4.4.2.3
Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Di Kecamatan Tongauna
No Peluang Kerja Frekuensi %
1 Dalam Daerah 25 41,67
2 Luar Daerah 35 58,33
Jumlah 60 100
Sumber: Data Primer Di Olah 2015
BAB 5
5.1. Kesimpulan
pembangunan yang berbentuk sumbangan ide termasuk kategori cukup baik, hal
ini dilihat dari keaktifan masyarakat dalam memberikan ide saat kegiatan
bantuan keuangan termasukjuga kategori cukup baik, dapat dilihat dari jumlah
masyarakat yang secara suka rela memberikan bantuan keuangan pada saat proses
tidak memiliki bahan material yang dapat digunakan dalam pembangunan sarana
dan prasarana fisik. Dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang
berbentuk bantuan tenaga berada pada kategori sangat baik. Artinya bahwa
dalam bentuk tenaga/fisik. Hal ini sesuai dengan kondisi fisik masyarakat yang
potensial kuat dan rata-rata usia yang masih relatif muda, serta sebagian besar
adalah wiraswasta dan petani yang memiliki waktu luang yang cukup.
78
79
diatas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam
baik.
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan tersebut, dan di
penghambat, antara lain masih rendahnya pola pikir masyarakat, waktu serta
kesehariannya tidak berada di desanya karena sedang mencari kerja atau bekerja
masyarakat.
5.2. Saran
Badan Pusat Statistik. 2014. Konawe dalam Angka 2014. Konawe: Badan Pusat
Statistik
Cohen & Uphoff. 1990. The Amaquity Of Participation. Third World Quarterly.
New York.
Zain, Badudu. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN
Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Pembangunan Desa
Di Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe
Identitas Responden :
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Pendidikan Terakhir :
6. Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda silang (X) mengenai jawaban yang anda pilih
2. Identitas anda/responden kami jamin kerahasiannya
Pertanyaan :
1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu/Saudara, tentang bentuk partisipasi
masyarakatyang sering dilakukan masyarakat desa padapelaksanaan
pembangunan desa?
a. Sumbangan pemikiran atau ide-ide
b. Bantuan tenaga
c. Bantuan keuangan dan material
2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara,pernah menyumbangan ide-ide dalam rapat
yang membahas pembangunan desa?
a. Pernah memberikan
b. Jarang memberikan
c. Tidak pernah
3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara, sering memberikan bantuan keuangan setiap
dilakukannya pembangunan desa ?
a. Iya
b. Jarang
c. Tidak
4. Bagaimana menurut Bapak/Ibu/Saudara, tentang partisipasi masyarakat
dalam menyumbangkan pemikiran atau ide-ide dalam pelaksanaan
pembangunan desa?
a. Antusias
b. Masa bodoh
c. Malu-malu
5. Bagaimana Menurut Bapak/Ibu/Saudara, tentang bantuan tenaga masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan desa?
a. Membantu
b. Cukup membantu
c. Kurang membantu
6. Kapan menurut Bapak/Ibu/Saudara, siap memberikan bantuan tenaga dalam
pelaksanaan pembangunan desa?
a. Kapan saja
b. Bila ada waktu
c. Malas
7. Berapa banyak Bapak/Ibu/Saudara, memberikan bantuan keuangan dalam
bentuk partisipasi masyarakat ?
a. Seikhlasnya
b. Ragu-ragu
c. Tidak ada
8. Apa saja yang sering Bapak/Ibu/Saudara, sumbangkan dalam bentuk
bantuan material pada pelaksanaan pembangunan desa ?
a. Semen atau batu karang
b. Pakaian
c. Makanan
9. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/Saudara, dalam memberikan material pada
pelaksanaan pembangunan desa ?
a. Membantu
b. Cukup membantu
c. Tidak membantu
10. Apakah Bapak/Ibu/Saudara, pernah memberikan bantuan material seperti
semen, batu karang dan lain-lain dalam pelaksanaan pembangunan desa?
a. Iya
b. Jarang
c. Tidak
Lampiran 2
WAWANCARA