Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun oleh :
2. Saadatuddaroini 101311133029
i
DAFTAR ISI
ii
4.3.3 Budaya dan kebiasaan yang meningkatkan kematian Ibu Hamil ......... 24
4.4 Dokumentasi Kegiatan Saat Metaplan ............................................................ 26
BAB V : PEMBAHASAN .......................................................................................... 30
5.1 Kerangka Pendekatan Sistem .......................................................................... 30
5.2 Temuan Persamaan Saat Walking Seminar .................................................... 34
5.2.1 Faktor Penyebab AKI............................................................................ 34
5.2.2 Program Pencegahan AKI ..................................................................... 36
5.2.3 Budaya dan kebiasaan yang meningkatkan kematian Ibu Hamil ......... 37
5.3 Analisis SWOT ............................................................................................... 38
5.4 List Masalah .................................................................................................... 43
5.5 Prioritas Masalah ............................................................................................. 46
5.6 Diagram Fishbone ........................................................................................... 47
5.7 Penentuan Alternatif Solusi ............................................................................. 48
BAB VI : POA (PLAN OF ACTION) ........................................................................ 50
6.1 Kerangka Pendekatan Sistem .......................................................................... 50
6.2 Temuan Persamaan Saat Walking Seminar .................................................... 50
6.3 List Masalah .................................................................................................... 50
6.4 Analisis SWOT ............................................................................................... 51
6.5 Daftar Masalah ................................................................................................ 51
6.6 Akar Penyebab Masalah .................................................................................. 51
6.7 List Masalah .................................................................................................... 51
6.8 Analisis SWOT ............................................................................................... 51
6.9 Daftar Masalah ................................................................................................ 52
6.10 Akar Penyebab Masalah .................................................................................. 53
BAB VII Penutup ........................................................................................................ 54
7.1 Lesson Lern ..................................................................................................... 54
7.2 Kesimpulan...................................................................................................... 55
7.3 Saran ................................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 60
ii
BAB I
PENDAHULUAN
perbaikan gizi, upaya kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana,
program inovatif meliputi upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan mata,
upaya kesehatan telinga, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan gigi, upaya
1
antara lain, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kelurahan Prapen, Kelurahan Panjang
tergolong tinggi. Untuk mengetahui penyebab dari angka kematian ibu dan
angka kematian bayi tersebut, maka kami melakukan metode metaplan. Selain
itu untuk melengkapi data yang kami dapatkan, kami juga menggunakan
kuesioner yang kami berikan kepada sample yakni 5 (lima) orang kader.
1.2 Ketenagakerjaan
masing bidangnya.
No Ketenagaan Jumlah
1. Dokter 4 orang
2. Dokter Gigi 2 orang
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) 1 orang
4. Bidan (D3 Kebidanan) 8 orang
5. Bidan di Desa 4 orang
Perawat Kesehatan
6. a. SPK 1 orang
b. D3 Keperawatan 4 orang
7. Perawat Gigi 1 orang
8. Sanitarian / D3 Kesling 1/0 orang
9. Petugas Gizi / D3 Gizi 0/1 orang
10. Apoteker / Asisten Apoteker 1/1 orang
11. Analis Laboraturium / D3 Laboraturium 0/1 orang
12. Tenaga Administrasi 7 orang
13. Sopir / penjaga malam 1/1 orang
14. Linmas 1 orang
2
1.3 Gambaran Umum KIA di Puskesmas
hamil hingga melahirkan. Pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu meliputi K1 dan
swasta. Jumlah ibu hamil yang melaksanakan K1 dan K4 termasuk baik yakni
rata rata sekitar 10-20 orang setiap bulannya. K1 dan K4 juga dilakukan melalui
kunjungan rumah (KR) yang dilakukan oleh para kader posyandu Puskesmas
skrining HB, LAB, HIV, GDA, dan pre-eklamsia, serta pendampingan Bumil
oleh Kader.
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari
kehamilan, melahirkan, dan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
100.000
3
1.5 Gambaran Umum AKB di Puskesmas
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup
1.000
Kecukupan gizi pada ibu hamil dalam data kohort dapat dilihat dari
jumlah KEK pada ibu hamil. Pada data kohort, rata-rata setiap bulan hanya 1
pada bulan Juli 2014 di kelurahan Kutisari merupakan yang terbanyak yakni ada
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan
dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah
lainnya.
sehingga tidak ada yang luput dari perhatian. Sekalipun demikian bukan berarti
penting adalah dapat terjebak dalam perhitungan yang terlalu rinci, sehingga
a. Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hubungan yang ada dan
relevansi antara beberapa komponen (subsistem) dari suatu sistem yang ada.
5
b. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas
b) Viability : kelangsungan
besar.
baru.
kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari
eksternal.
6
Menurut Freddy Rangkuti (2009: 18) Analisis SWOT adalah identifikasi
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan
dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur
kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang
faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang
7
ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang
hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan
teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah
pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat
memanfaatkan kesempatan.
8
c. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
harga.
yang umumnya dilakukan adalah keluar dari situasi yang terjepit tersebut.
Keputusan yang diambil adalah mencairkan sumber daya yang terikat pada
situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan
hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat
Metode Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk
scoring menentukan skala nilai 1 5 atau 1 10. Isu yang memiliki total skor
9
tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency,
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
c. Growth
dibiarkan.
dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada,
serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek
10
2.4 Metode MEER
tujuan.
kriteria diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila alternatif solusi tersebut
realistis diberi nilai 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian
11
2.5 Fishbone Analysis
potensial dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang mudah
dimengerti dan rapi. Juga alat ini membantu kita dalam menganalisis apa yang
direncanakan.
b. Mengidentifikasi akibat
12
e. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama
a. Faktor Manusia
Oleh karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif
akan dipengaruhi oleh manajemen SDM itu sendiri, yang terdiri ats
tiga fungsi utama. Pertama, yaitu fungsi manajerial yang terdiri atas
13
SDM dalam rangka pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara
b. Metode Kerja
(Soeharto, 1999).
c. Material
dan biaya yang rendah. Oleh karena itu, seringkali pertimbangan salah
satu industri untuk memilih dekat dengan lokasi bahan baku sehingga
14
d. Mesin
(Soeharto, 1999).
e. Lingkungan
15
Langkah 1: Menyiapkan sesi Analisa Tulang Ikan
Akibat atau masalah yang akan ditangani ditulis pada kotak sebelah paling
Dari garis horizontal utama, terdapat garis diagonal yang menjadi cabang.
16
dalam diagram tulang ikan. Sebab-sebab ditulis pada garis horizontal
Suatu sebab bisa ditulis dibawah lebih dari satu kategori sebab utama.
muncul pada lebih dari satu kategori. Sebab - sebab inilah yang
17
BAB III
TUJUAN
18
BAB IV
Metode utama adalah metaplan dan metode tambahan adalah dengan iterview.
Metaplan adalah kegiatan diskusi untuk menggali ide atau pendapat masyarakat
tentang suatu masalah secara individu dan membangun komitmen pendapat atas
misal dari mana dan maksud tujuannya apa. Hal ini dilakukan untuk
2. Buat perjanjian aturan main dalam diskusi misal tidak boleh melihat
19
pada satu kertas seperti yang menyatakan kata ....... dan ....... Berikan
pertanyaan satu, dua, dan tiga yang sama dalam satu alur di lembar
tersebut masuk salah satu kategori atau masuk kategori baru atau
kami meminta waktu untuk melakukan interview dengan peserta (kader) untuk
20
4.2 Fakta Hasil Metaplan
Dari hasil metaplan yang kami lakukan dengan sasaran kader, kami
Tabel 4.1 Faktor Penyebab AKI menurut Sasaran Kader di Puskesmas Tenggilis
No Kader Jawaban
1 Resiko Tinggi (Usia Hamil terlalu tua, terlalu 24
muda, punya riwayat penyakit, dan banyak anak)
2 Kurang Pengetahuan 5
3 Hamil Kurang Gizi 5
4 Lambat Mengambil keputusan 2
5 Terlalu aktif bergerak 1
Tabel 4.2 Program penurunan AKI menurut Sasaran Kader di Puskesmas Tenggilis
No Kader Jawaban
1 Penyuluhan agar terkontrol 10
2 Motivasi Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi 1
3 Pencegahan Pernikahan di bawah umur 5
(menambah pengetahuan jarak dan jumlah anak)
4 Pendataan ibu hamil 1
5 Senam ibu hamil 1
6 Peningkatan gizi anak 5
Tabel 4.3 Budaya dan kebiasaan yang meningkatkan kematian ibu menurut sasaran
No Kader Jawaban
1 Tidak Ada 1
2 Melahirkan Harus di Desa 1
21
4.3 Membandingkan Perspektif Setiap Sasaran Dalam Satu Puskesmas
22
No Ibu Hamil Jumlah No Ibu Hamil Jumlah
14 Fasilitas kurang 2
15 Fasilitas Kesehatan 2
terlalu jauh
16 Lambat penanganan 1
saat melahirkan
23
No Ibu Hamil Jumlah No Ibu Hamil Jumlah
6 Mengadakan 3
penyuluhan tentang
kehamilan
7 Test HIV 1
8 Imunisasi Ibu 1
Hamil
9 Pemeriksaan rutin 1
10 Menjaga Kesehatan 1
selama Kehamilan
Tabel 4.6 Persamaan temuan budaya dan kebiasaan yang meningkatkan kematian ibu
di Puskesmas Tenggilis
24
No Ibu Hamil Jumlah No Ibu Hamil Jumlah
1 Sifat malas 4 1 Tetap 1
terhadap obat mendengarkan
saran namun
melakukan
yang terbaik
sesuai
keyakinan
sendiri
2 Jarak tempuh 1 2 Tidak 1
memeriksakan
kandungan
3 Kurang jaga diri 9 3 Disarankan 1
pijat untuk
membantu
posisi janin
4 Asupan makanan 6 4 Masyarakat 1
lebih percaya
pada dukun
bersalin
5 Menghindari 2
makan Durian,
Tape, Nanas
6 Minum Jamu 1
7 Tidak boleh 2
minum Jamu
8 Tidak boleh 2
keluar malam
9 Tidak boleh 1
duduk di depan
pintu
10 Tidak boleh 1
mandi terlalu
malam
11 Tidak boleh 1
makan sambil
tidur
25
4.4 Dokumentasi Kegiatan Saat Metaplan
Dalam kegiatan ini, kelompok kami sedang menjelaskan maksud dan tujuan
kami menemui para kader dari puskesmas Tenggilis yaitu kami ingin menanyakan
faktor penyebab, program puskesmas tenggilis dan budaya yang ada dalam
masyarakat yang mempengaruhi kasus kematian ibu dan bayi yang ada dalam
program puskesmas tenggilis dan budaya yang ada dalam masyarakat yang
mempengaruhi kasus kematian ibu dan bayi kami meminta para kader untuk
26
menuliskan pendapat dan pengetahuan mereka mengenai hal tersebut pada selembar
kertas dimana setiap satu jawaban ditulis pada satu lembar kertas. Setelah para kader
ibu dan anak dan pertanyaan ketiga mengenai budaya apa yang ada dalam lingkungan
mereka yang dapat mempengauhi kematian ibu dan anak. Semua jawaban yang
ditulis oleh ibu kader dikumpulkan dan dikelompokan berdasarkan jawaban untuk
27
Dari hasil jawaban pertanyaan yang diajukan kami mengajak para kader untuk
dengan jawaban yang mereka anggap serupa. Dalam kegiatan ini kami membiarkan
para kader untuk mengelompokan jawaban sesuai dengan pikiran dan pendapat
berdiskusi kembali para kader mengenai jawaban yang telah mereka kelompokkan
untuk meninjau kembali apakah jawaban yang telah mereka kelompokkan benar-
28
Dalam foto tersebut, itu adalah hasil metaplan kelompok kami bersama para
kader puskesmas tenggilis yeng telah didapatkan dari proses diskusi bersama para
29
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil metaplan dan walking seminar yang telah dilakukan, maka
1. Input
antenatal
c. Ketersediaan sarana
30
sarana yang ada di puskesmas tenggilis dalam pelaksanaan pelayanan
d. Ketersediaan prasarana
pemeriksaan ibu hamil yang memnuhi standar kesehatan yaitu tersedia air
bersih yang mengalir, pencahyaan dan ventilasi yang cukup, serta luas
2. Proses
31
a) Timbang berat badan
kurang energy kronis (KEK). Kurang Energi Kronis adalah ibu hamil
32
imuunisasi TT. Pemberian imunisasi TT disesuaikan dengan status
imunisasi ibu.
seiap ibu hamil harus mendapatkan tablet besi minimal 90 tablet yang
f) KIE Efektif
kesehatan masyarakat.
33
3. Output
bersama kader, pemantauan ibu hamil resiko tinggi, deteksi resiko tinggi
rumah ibu hamil, senam ibu hamil yang dilakukan setiap bulan di kelurahan
kelahiran.
1) Terlambat penanganan
disamping itu tranportasi yang disediakan kurang cepat sehingga ibu yang akan
34
melahirkan terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan dan akhirnya terlambat
mendapat pertolongan.
Hal ini dikarenakan oleh ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan
sekali.
4) Pendarahan
5) Faktor Usia
Penyebab kematian ibu hamil karena faktor usia bisa terjadi karena kehamilan
terjadi diusia yang terlalu muda, dan terlalu tua. Terlalu muda ketika dia menikah
dan melahirkan diusia yang terlalu muda sehingga alat reproduksinya kurang siap
untuk melakukn proses kelahiran. Hamil diusia terlalu tua karena biasa menikah
lagi dengan suami baru ketika usia sudah menginjak tua sehingga saat hamil
Ibu dengan resiko tinggi merupakan penyebab paling banyak dari hasil metaplan
yang didapatkan. Resiko tinggi yang dimaksud terdiri dari terlalu banyak anak,
ibu mengalami tekanan darah tinggi, anemia, kurang gizi, punya penyakit
7) Penyakit penyerta
8) Jarak kelahiran
35
Penyebab kematian ibu yang lain karena jarak kelahiran yang terlalu dekat antara
anak yang satu dengan yang lain. Jarak yang terlalu dekat membuat alat
Senam ibu hamil ini adalah salah satu program penurunan kematian ibu yang
dilakukan dibawah arahan puskesmas Tenggilis. Program ini sudah ada dan
baik. Program ini dilakukan oleh para kader puskesmas, para kader melakukan
pendampingan langsung kepada para ibu hamil khususnya yang berisiko tinggi.
3) Pemberian Vitamin
5) Deteksi dini yang meliputi pemeriksaan Lab HIV, Hb, dan pemeriksaan lab
lain.
Dari informasi yang kami dapatkan dari kader puskesmas, program pemeriksaan
mendeteksi dini ibu yang menderita penyakit tertentu seperti HIV atau hipertensi
36
Pemeriksaan rutin ini berjalan dengan baik di puskesmas Tenggilis. Tenaga
kesehatan yang melayani serta fasilitas yang ada mendukung dengan baik
posisi bayi di perut ibu sehingga nanti ketika melahirkan bayi tersebut
2. Makan makanan tertentu seperti buah durian, nanas, dan makanan yang
Temuan yang paling banyak tentang budaya atau kebiasaan ibu hamil
hamil. Salah satu contoh ialah masih ada yang menganggap apabila ibu
makanan tersebut.
37
3. Minum jamu
diam atau dukun yang berada di desa asal ibu hamil tersebut.
1. STRENGTH :
a. program penyuluhan kepada bumil sudah berjalan dengan baik
b. Ada upaya untuk meningkatkan pengetahuan bumil melalui saran untuk
membaca buku
c. program pendampingan bumil sudah berjalan dengan baik
d. program perbaikan gizi bumil (pembagian susu bumil) sudah berjalan
dengan baik
e. Dilaksanakan program baru untuk pencegahan HIV pada bayi melalui tes
HIV pada bumil
f. Program pemeriksaan rutin sudah berjalan dengan baik
g. program senam bumil sudah berjalan dengan baik
h. Pemberian imunisasi untuk bumil
i. Puskesmas telah melakukan pendekatan yang baik dengan masyarakat
j. Fasilitas puskesmas sudah memadai
38
k. Menjalin kerjasama dengan lintas sektoral (dengan linmas)
l. Jumlah nakes mencukupi
m. Sudah melayani program BPJS
n. Nakes dapat membuat program penurunan AKI dengan baik
o. Nakes dapat mengedukasi bumil dengan baik
2. WEAKNESS :
a. Pelayanan untuk Bumil Relatif Membutuhkan Waktu yang Lama
b. Pegawai puskesmas lambat dalam memberikan penanganan
c. Komitmen nakes belum maksimal dalam menurunkan AKI
3. OPPORTUNITIES :
a. Kader Puskesmas Memiliki Rasa Bertanggung Jawab Terhadap Bumil
Yang Didampingi
b. Kader Memiliki Semangat Untuk Menurunkan AKI Di Daerah Tersebut
c. Tokoh Masyarakat Mendukung dengan Pemberian Fasilitas Saat
Pelaksanaan Program Untuk Bumil
d. Bumil senang periksa ke puskesmas
e. Bumil antusias terhadap program baru
f. Bumil mempercayai dan mendengarkan saran kader
g. Sebagian masyarakat sekitar puskesmas sudah berpikiran modern
h. Masyarakat sekitar paham dengan program puskesmas
i. Sebagian masyarakat sudah aktif berpartisipasi dalam program puskesmas
4. THREATS :
a. Partisipasi bumil untuk ANC ke puskesmas masih rendah
b. Beberapa kader dan bumil serta keluarganya masih kurang memeiliki
pengetahuan tentang ANC
c. Beberapa masyarakat sekitar masih kurang tanggap terhadap kesehatan
bumil
d. Beberapa bumil memiliki risiko tinggi (ada yang terlalu tua dan ada yang
terlalu muda)
e. Beberapa bumil masih ada yang percaya pada dukun
39
f. Jarak tempuh puskesmas dari beberapa daerah cakupan tertentu terhitung
agak jauh
g. Ditemukan kematian bayi akibat BBLR
40
Strenght Posture =SW
= 2.94405145 - 0.5627009
= 2.38135
Competitive Posture = O T
= 1.92222222 - 1.5162963
= 0.405926
w 0.4059
26
s
2.3813
5
T
41
Berdasarkan hasil analisis menggunakan SWOT menunjukkan bahwa Puskesmas
Tenggilis berada di kuadran SO. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis streght
posture yang menunjukkan angka 2,38135 yang berarti memiliki Strength lebih
lebih dari Treats . Jadi dengan kondisi Puskesmas Tenggilis yang berada pada
kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya
organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk
maksimal.
a. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait usahanya (Related
Integration).
42
d. Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk
e. Meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar
Dalam hal ini penanganan dari pihak puskesmas terkesan lambat karena
kehamilannya. Hal tersebut dapat berdampak pada kunjungan rutin ibu hamil
dan bayi.
3. Jarak tempuh puskesmas dari beberapa daerah cakupan tertentu terhitung agak
jauh.
43
Ibu hamil merasa enggan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan akibat
rendah, sehingga program kurang berjalan dengan maksimal, hal ini dapat
Dengan kejadian BBLR ini menuunjukkan bahwa status gizi ibu hamil buruk.
Ini artinya bumil tidak mendapatkan asupan gizi atau pelayanan kesehatan
6. Beberapa bumil yang telah melahirkan lebih dari 1 kali merasa tidak perlu
berpikir bahwa tidak perlu lagi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan pada
pengontrolan pihak puskesmas terhadap KIA dan apabila terjadi hal sperti itu
44
Hal ini akan menjadi masalah karena jika kader dan bumil serta keluarganya
menyadari jika terjadi perubahan pada keadaan bumil serta tidak mengerti hal-
hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah serta menangani jika
Jika terjadi suatu keadaan yang darurat pada bumil, misal bumil akan segera
melahirkan namun saat itu tidak ada sanak keluarga yang sedang berada di
9. Beberapa bumil memiliki risiko tinggi (ada yang terlalu tua dan terlalu muda)
Keadaan ini dapat meningkatkan faktor risiko terhadap kondisi bumil. Misal
Tenggilis hal ini menunjukkan bahwa masih ada faktor penyebab AKI yang
meneybabkan kematian ibu akibat tidak ditolong oleh tenaga medis, dimana
dan dukun juga tidak memiliki alat yang steril sehingga risiko ibu melahirkan
45
5.5 Prioritas Masalah
Keterangan:
Skala : Nilai 1 = Sangat tidak menjadi masalah
46
4. Pegawai puskesmas lambat dalam memebrikan penanganan.
5. Beberapa kader dan bumil serta keluarganya masih kurang memiliki
pengetahuan tentang ANC.
6. Beberapa bumil masih ada yang percaya dukun.
7. Beberapa bumil memiliki risiko tinggi (ada yang terlalu tua dan ada yang
terlalu muda).
8. Ditemukan kematian bayi akibat BBLR.
9. Pelayanan untuk bumil relatif membutuhkan waktu yang lama.
10. Beberapa masyarakat sekitar masih kurang tanggap terhadap kesehatan
bumil
Gambar 5.2 Akar penyebab masalah kematian ibu di kecamatan Tenggilis dengan
metode fishbone
47
5.7 Penentuan Alternatif Solusi
3 Pelatihan kepada
tenaga kesehatan
tentang peningkatan
pengetahuan KIA 4 3 4 4 15 3
dan orang disekitar
ibu hamil.
48
No Rencana Alternatif Nilai Jumlah
Ranking
Solusi M E E R Nilai
4 Pelatihan kepada
kader tentang
peningkatan
pengetahuan KIA 5 5 4 4 18 1
keluarga dan orang
disekitar ibu hamil.
5 Pemberian poster
P4K di rumah ibu 5 1 2 4 12 5
hamil
6 Mengadakan
program desa siaga 3 4 5 4 16 2
ibu hamil
7 Edukasi KIA kepada
kelompok PKK dan 3 2 3 3 11 6
kelompok pengajian
8 Meningkatkan
kerjasama dengan
perangkat kelurahan 2 2 3 2 9 8
setempat dalam
program KIA
49
BAB VI
Kegiatan ini bernama Pelatihan Penangangan Ibu Hamil Keluarga dan Orang Di
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Meningkatkan kesadaran kader agar tidak hanya berfokus kepada ibu hamil
namun juga kepada keluarga dan orang di sekitar ibu hamil
50
6.4 Sasaran
Sasaran program ini adalah semua kader di wilayah kerja puskesmas Tenggilis.
6.5 Target
Target yang kami ambil adalah 80% dari keseluruhan jumlah kader yang ada di
Puskesmas Tenggilis. Kader mengikuti pelatihan setidaknya 50% dari
keseluruhan pelatihan yang berjumlah enam. Target sebesar 80% dirumuskan
dengan pertimbangan sebagian kader memiliki urusan yang tidak dapat
ditinggalkan pada saat pelatihan diadakan. Misal menjaga anak di rumah,
menjaga warung, dll.
51
2. Ruangan pelatihan
3. Fasilitas perlengkapan pelatihan (kursi, mic, sound system, meja, dan LCD)
4. Konsumsi untuk panitia, pemateri, dan peserta
5. Seminar kit
6. Sertifikat untuk peserta
52
12 Seminar kit 150 5.000 750.000
53
BAB VII
KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan
AKI dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya peran kader yang ada
di puskesmas tersebut. Kondisi pengetahuan kader bisa jadi salah satu faktor
yang penting namun keberhasilan dari program yang ada di puskesmas juga
bergantung pada tingkat keaktifan serta tanggungjawab kader. Beberapa hal lain
program yang diadakan, kemudian motivasi dari bumil itu sendiri untuk hamil
dalam keadaan sehat dan melahirkan dengan selamat, juga peran tenaga
Umumnya, jawaban yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan kader lebih
mendalam dan jelas. Tentu saja hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat
jawaban yang terkesan lebih tradisional. Contohnya, tidak boleh duduk di depan
pintu yang jika dianalisa secara ilmiah tidak memiliki kaitan dengan penyebab
AKI.
memberikan beberapa persamaan walau pun dari sudut pandang yang berbeda.
Misalnya, beberapa faktor penyebab yang ditemukan sama pada sasaran yang
54
berbeda antara lain: keterlambatan penanganan, bumil tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan, status gizi saat hamil, pendarahan, ibu hamil dengan
ditemukan beberapa persamaan. Dimana hal ini memang seharusnya sama karena
puskesmas maka program yang disebut pasti sama. Beberapa program tersebut
penyuluhan kepada ibu hamil, deteksi dini yang meliputi pemeriksaan Lab HIV,
Hb, dan pemeriksaan lab lain serta pemeriksaan rutin ANC ibu hamil.
menurut sasaran merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya
AKI, yaitu: pijat perut untuk ibu hamil, makan makanan tertentu seperti buah
durian, nanas, dan makanan yang dianggap dapat menyebabkan kematian ibu,
7.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan untuk pihak puskesmas antara lain:
yang telah berjalan dan juga mengembangkan program yang lebih efektif
55
2. Puskesmas sebaiknya lebih komunikatif dengan kader, masyarakat, dan ibu
keluuarganya.
metaplan secara individu. Alat bantu peraga dalam kegiatan metaplan salah
satunya adalah Kartu Metaplan. Kartu Metaplan adalah potongan kertas dengan
bentuk standar segi empat berukuran 20 x 10 cm. Kartu Metaplan ini berfungsi
untuk menuliskan ide-ide dan gagasan masyarakat terhadap topik yang diberikan.
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kepekaan para kader terhadap
bertempat di kediaman salah satu kader yang letaknya tidak terlalu jauh dari
para kader (kebetulan pada saat kegiatan metaplan ada seorang ibu yang
56
membawa anaknya), dan juga membantu menempelkan kartu metaplan pada
yang baik. Ini ditandai dengan seriusnya para kader dalam mengisi kartu
metaplan. Para ibu ini pun terlihat nyaman saat mengikuti kegiatan sehingga
Jawaban yang ditulis oleh ibu-ibu pun lumayan banyak cukup berbobot, ini
Antusiasme para kader juga terlihat dari banyaknya jawaban yang di berikan para
kader tentang pertanyaan yang kami ajukan pada mereka, dan ada juga seorang
ibu yang menanyakan kejelasaan pertanyaan yang kami berikan dikarenakan ibu
tersebut kurang mengerti dengan pertanyaan yang kami ajukan. Saat ibu-ibu
menuliskan pendapat mereka terlihat sekali kenyamanan yang ibu-ibu itu rasakan
tanpa ada rasa tegang atau pun canggung diantara kami dengan para ibu-ibu
kader.
yang bagus terhadap terlaksananya metaplan ini. Tentu saja diantara semua ibu-
ibu yang bersuara terdapat salah satu ibu yang sangat aktif dalam berpendapat
dan pengetahuan ibu itu termasuk paling baik diantara ibu-ibu lainnya. Usut
punya usut memang diketahui ibu itu adalah pimpinan dari kader yang hadir
ditempat.
57
Saat kegiatan penempelan kartu metaplan tersebut banyak ibu-ibu kader
yang yang berbagi pengalaman beliau pada saat beliau menjadi kader dan
penyebab AKI di daerah tersebut ternyata didapatkan bahwa resiko tinggi adalah
faktor yang menyebabkan AKI dari mulai hamil usia yang terlalu muda, hamil di
usia yang terlalu tua , adanya riwayat penyakit yang di derita oleh ibu hamil, dan
keputusan dan terlalu aktif. Pada pertanyaan ke dua kami juga mendapatkan info
dari mulai penyuluhan agar control, motivasi ibu hamil yang beresiko tinggi,
umur, pendataan ibu hamil, senam ibu hamil, serta peningkatan gizi anak. Dan
pada saat kami menanyakan pertanyaan yang ketiga tentang budaya yang
meningkatkan AKI banyak ibu-ibu kader yang menjawab tidak tau, namun ada
salah seoarang ibu yang menjawab melahirkan harus di desa, ternyata di daerah
tenggilis ada ibu hamil yang menginginkan pada saat lahiran harus berada di desa
asal ibu itu lahir dan ada satu kejadian dimana pada saat perjalanan ke desa ibu
58
Kegiatan metaplan berlangsung kurang lebih selama 1 jam. Pada akhir
kegiatan metaplan yang meriah tadi kami diberi suguhan berupa makan siang dan
juga es buah. Selain itu pada saat sebelum dimulainya metaplan kami pun diberi
59
DAFTAR PUSTAKA
Bagian I Pengantar. Seri Manajemen No. 90-A. Cetakan Kedua Belas. Jakarta: PT.
York: Thomson.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
60