Sunteți pe pagina 1din 11

PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN OBAT HERBAL DALAM PENYEMBUHAN KANKER PAYUDARA


(CARCINOMA MAMMAE)

Disusun Oleh:

Estefani Lewier 21212004


Lenora Diana Rahanbinan 21212033
Muh Ruslan 21212011
Muh Andhika Putra Pratama 21212041

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNUNG SARI MAKASSAR


2022
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kanker payudara (carcinoma mammae) terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal (sel
kanker) Yang tidak terkontrol dijaringan payudara. Sel kanker ini awalnya merupakan sel yang
normal. Namun, mutasi DNA menyebabkan terjadinya perubahan sel menjadi sel kanker tersebut.
Seiring Pertumbuhan dan perkembangannya, sel-sel kanker membelah lebih cepat dari pada sel
normal,yang kemudian menumpuk dan membentuk benjolan atau massa yang padat. Lama
kelamaan, sel kanker ini menyebar atau bermetastasis melalui payudara ke kelenjar getah bening
dan juga menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering
di kenal masyarakat sebagai tumor, namun tidak semua tumor adalah kanker. Kanker adalah istilah
umum untuk semua jenis tumor ganas.

Kanker payudara (carcinoma mammae) memiliki reputasi yang buruk di dunia sebagai
incurable disease atau penyakit yang hampir tidak dapat di sembuhkan. Kemoterapi, radioterapi dan
operasi selama ini selalu menjadi pilihan utama dalam proses pengobatan kanker payudara. Cara
kerjanya adalah menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan
membelah diri dengan cepat. Namun kemoterapi, radioterapi dan operasi membutuhkan proses
yang lama, biaya yang sangat tinggi, dan berdampak langsung kepada kualitas hidup pasien karena
memiliki banyak efek samping.

Onkologi presisi didefenisikan sebagai penggambaran profil molekuler tumor untuk


mengidentifikasi perubahan yang dapat ditargetkan pada sel tumor. Metode ini sekarang sangat
berkembang pesat, dan telah memasuki arus utama praktek klinis. Onkologi presisi berperan melalui
pendekatan inofatif untuk perawatan kanker yang memastikan perawatan di rancang khusus dan di
targetkan sesuai dengan bentuk kanker unik pasien.

Immune checkpoint inhibitor adalah suatu metode baru dalam terapi kanker. Prinsip kerja dari
metode ini adalah dengan meningkatkan efektivitas dari sistem imun adaptif tubuh, sehingga dapat
menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker yang terus berproliferasi. Metode ini memberikan
suatu paradigma baru dalam terapi kanker. Angka harapan hidup pasien yang telah menjalani terapi
ini juga dilaporkan meningkat. Akan tetapi, terapi ini hanya tersedia di fasilitas kesehatan tingkat
tinggi, dan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dari kemoterapi, radioterapi, dan operasi.

Berdasarkan hal tersebut, penulis memiliki gagasan memanfaatkan zat yang terdapat pada
tumbuhan papaceda/som jawa (talinum paniculatum). Selain mudah didapat, daun som jawa kaya
akan kandungan kimiawi yaitu: Saponin, flavonoid, dan tanin. Kandungan senyawa flavonoid dapat
melindungi struktur sel, meningkatkan efektifitas vitamin C, antiflamasi dan sebagai antibiotik.
Sedangkan senyawa saponin dan tanin merupakan golongan senyawa aktif tumbuhan yang bersifat
fenol, mempunyai rasa sepat dan memiliki aktifitas antibakteri. Oleh karena itu, terdapat
kemungkinan besar bahwa senyawa saponin, flavonoid, dan tanin dalam daun papaceda/som jawa
(talinum paniculatum) dapat menjadi alternatif baru dalam metode terapi ini sebagai natural
immune checkpoint inhibitor, sekaligus memberikan inovasi dalam bidang ilmu onkologi presisi.

1.2 Tujuan

Menggunakan daun papaceda/som jawa (talinum paniculatum) sebagai metode alternatif,


yang inovatif, dari immune checkpoint inhibitor pada terapi kanker payudara (carcinoma mammae),
dan memformulasikan langkah strategis agar dapat memberdayakan potensi senyawa saponin,
flavonoid, dan tanin pada daun papaceda/som jawa secarah efektif, sehingga dapat diharapkan
produksi saponin, flavonoid, dan tanin dapat terjadi secara efesien, cost effectife dan sustainable.

1.3 Manfaat

Menurunkan angka kematian akibat kanker payudara (carcinoma mammae) dan memberikan
akses terapi serta pengobatan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya di kalangan
perempuan.
GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian

Kanker payudara adalah salah satu penyakit kankerdengan angka kematian yang tinggi
diindonesia. Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2018 yang dirilis World Health
Organization (WHO), angka kematian akibat penyakit ini menempati posisi kedua, dengan jumlah
kasus sebanyak 22.692 di Indonesia. Dan juga data dari Globocan; project dari International Agency
for Research on Cancer (IARC) menyebutkan di tahun 2018 kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per
100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Sedangkan data The
Globocan Cancer Observatory tahun 2020, kanker payudara di Indonesia termasuk kanker paling
banyak ditemukan pada perempuan dengan proporsi 30,8 % dari total kasus kanker lainnya. Bahkan
di antara negara lain di Asia Tenggara atau ASEAN, jumlah kasus kanker payudara dan kematian
akibatnya di Indonesia termasuk yang paling tinggi.“Bila dibandingkan dengan Negara –negara
ASEAN dan sekitar, tingkat jumlah kasus baru (16,6 %) dan tingkat kematian (9,6 %) di Indonesia
akibat kanker payudara cenderung tinggi’, kata Presiden Direktur PT.Uni-Charm Indonesia Tbk Yuji
Ishii dalam virtual peluncuran Charm Extra Maxi Pink Ribbon, Rabu/10/2021). Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS), prevalensi tumor atau kanker payudara di Indonesia menunjukan
adanya peningkatan yang sangat tinggi pada tahun 2018 sampai pada tahun 2021.
Kemoterapi, radioterapi, dan operasi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang paling
popular. Prinsip kerja kemoterapi adalah mengaplikasikan suatu obat untuk menghentikan atau
menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat. Dan juga
cara kerja radioterapi adalah merusak DNA yang mengatur pembelahan diri sel kanker, bahkan mati.
Sedangkan cara kerja operasi kanker adalah suatu metode perawatan bagi pasien kanker yang
umumnya dilakukan untuk menghilangkan tumor atau jaringan kanker pada payudara. Akan tetapi,
kemoterapi, radioterapi, dan operasi juga diiringi oleh efek yang bersifat sistemik.

1. Efek samping dari kemoterapi adalah:


merusak sel-sel sehat yang berada disekitarnya.

2. Efek samping radioterapi muncul dalam jangka pendek dan jangka panjang.
a. Efek samping jangka pendek yaitu:
 Iritasi kulit di area yang terkena radiasi, seperti gatal, kemerahan, dan mengelupas atau
melepuh, seperti terbakar sinar matahari
 Kelelahan
 Pembengkakan payudara
 Perubahan sensasi kulit
 Kehilangan bulu ketiak jika radiasi ditargetkan diarea bawah lengan
Efek samping tersebut biasanya hanya bersifat sementara. Pasien akan berangsur pulih pada
minggu-minggu terakhir pengobatan.

b. Efek samping jangka panjang yaitu:


Kulit payudara mungkin akan terlihat lebih gelap dan pori-pori kulitnya pun mungkin
akan lebih besar. Kulit juga mungkin akan lebih atau kurang sensitif dan terasa lebih tebal
dan kencang. Terkadang payudara juga mungkin menjadi lebih besar karena penumpukan
cairan atau lebih kecil karena jaringan parut.

Meski jangka panjang, tetapi efek samping ini biasanya hanya terjadi selama setahun setelah
terapi radiasi.

3. Efeksamping operasi kanker payudara yaitu: timbul rasa sakit atau bengkak pada jaringan sekitar
dada, luka bekas operasi yang dapat timbul risiko infeksi, pembengkakan ataupun penumpukan
darah.

Efek samping dari kemoterapi, radioterapi, dan operasi bersifat sangat subjektif alias
berbeda-beda tergantung pemilihan metode pengobatan, jenis obat, dan cara mengobatinya,
karena sebagian besar pasien kanker payudara bisa sembuh dan memperpanjang hidup selama
mereka memilih metode pengobatan yang tepat. Sebagai contoh, pasien dengan kanker
payudara (carcinoma mammae) yang menerima radioterapi memiliki kemungkinan mengalami
relaps dan akhirnya mengalami resistensi terhadap pengobatan kemoterapi, sehingga
memperkecil angka harapan hidup. Efek samping ini belum termasuk gangguan sistemik seperti
mual dan muntah, diare, rambut rontok, perdarahan, gangguan pendengaran, kerusakan ginjal,
infeksi, dan gangguan neuropati.

2.2 Solusi yang pernah diterapkan

Onkologi persisi seperti yang sudah disebutkan pada latar belakang, merupakan suatu pendekatan
inovatif untuk perawatan kanker yang memastikan terapi dirancang khusus dan ditargetkan sesuai
dengan bentuk kanker unik pasien. Dengan kata lain, metode terapi yang berspektrum luas tidak
digunakan dan terapi pasien dirancang secarah spesifik berdasarkan jenis atau tipe kanker, sehingga
dapat meminimalisir efek samping yang sering terjadi. Pada sisi yang lain, immune checkpoint inhibitor
hadir dengan membawa paradigma dan mekanisme kerja baru dalam pemberantasan sel kanker. Alih-
alih merusak sel kanker dengan obat, imunne checkpoint inhibitor meningkatkan efisiensi dari kinerja
sistem imun adaptif yang terdapat di dalam tubuh.

Hasil dari beberapa jurnal penelitian menyebutkan terjadi peningkatan angka harapan hidup yang
signifikan pada pasien yang diterapi dengan menggunakan metode ini. Efek samping yang dilaporkan
berupa penyakit autoimunitas juga relative lebih dapat dikendalikan, asal dapat dideteksi dengan cepat,
dapat ditangani oleh tim medis yang baik dan professional.
Sayangnya pengobatan ini memiliki biaya yang sangat tinggi, dan sulit dijangkau oleh masyarakat
ekonomi kelas menengah ke bawah bahkan menengah ke atas. Satu siklus terapi dengan menggunakan
iplimimumab atau nivolumab dapat menghabiskan biaya sekitar 1.4 Milyar Rupiah. Biaya tersebut belum
termasuk biaya rawat inap dan tim dokter yang diperlukan agar terapi dapat berlangsung secara aman
dan minim efek samping.

2.3 Rancangan Implementasi Gagasan

Saponin, flavonoid, dan tanin adalah senyawa yang banyak terdapat sebagai fenol atau antibakteri
alami yang terdapat pada daun papaceda/som jawa (talinum paniculatum). Saponin, flavonoid, dan
tanin memiliki berbagai fungsi yang telah diketahui secara umum yaitu: menguat paru-paru, anti
inflamasi, melancarkan sirkulasi darah di sistem saraf pusat dan saraf tepi, selain itu senyawa-senyawa
ini juga dilaporkan dapat mengobati beberapa kanker salah satunya yaitu kanker payudara (carcinoma
mammae).

Berdasarkan apa yang penulis ketahui, pemberian ekstrak teh papaceda/som jawa dibarengi
dengan daunnya ditempelkan pada payudara yang terkena kanker. Maka dapat mengobati pasien yang
menderita penyakit kanker payudara stadium awal maupun yang sudah stadium akhir, karena
mengandung kadar senyawa saponin, flavonoid, dan tanin.

Ketika langkah pengobatan ini sudah diimplementasikan secara luas, kemungkinan besar akan
membawa perubahan yang cukup besar sesuai dengan harapan semua orang selama ini mengenai
permasalahan kanker payudara (carcinoma mammae).

Permasalahan kanker payudara sudah menjadi momok bagi dunia kesehatan selama bertahun-
tahun. Metode yang terbukti efektif dan efesien dalam mengeradikasi kanker payudara telah diciptakan,
namun masih berupa antibodi monoclonal dan membutuhkan biaya yang sangat tinggi dalam
pelaksanaannya. Apabila gagasan saponin, flavonoid, dan tanin sebagai natural immune checkpoint
inhibitor dapat diimplementasikan dengan baik, kita akan memiliki kesempatan melihat dunia yang
bebas dari kanker payudara (carcinoma mammae). Pada gagasan ini teknik onkologi presisi yang
merupakan terobosan baru dari ilmu kedokteran onkologi diterapkan dan dikombinasikan dengan
implementasi metode immune checkpoint inhibitor yang menjadi peraih nobel kedokteran 2018. Hal ini
ditunjang dengan menggunakan sumber daya alam yang terjangkau serta memiliki kesempatan untuk
diproduksi secara efisien, cost-effective, dan sustainable
2.4 Pihak-pihal yang dapat mengimplementasikan Gagasan

Gagasan ini bisa terlaksana melalui partisipasi aktif dari pihak-pihak sebagai berikut:

Perguruan tinggi atau istitut penilitian yang memiliki teknologi untuk melakukan pemeriksaan
biomokuler akan menjadi core pada penelitian gagasan ini. Produsen obat dan senyawa kimia akan
terlibat agar produksi saponin, flavonoid, dan tanin dapat berlangsung dengan baik. Pemerintah seperti
Kementrian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan juga berperan penting dalam regulasi dan pembiayaan implementasi gagasan.
KESIMPULAN

Gagasan aplikasi saponin, flavonoid, dan tanin dalam terapi onkologi presisi, diharapkan dapat
menjadi metode alternative terapi kanker payudara (carcinoma mammae) yang lebih efesien dari segi
biaya dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Gagasan ini memerlukan sinergi antar pihak,
sehingga dalam proses pengerjaannya dapat berlangsung secara cepat, tepat dan efisien. Apabila
gagasan diimplementasikan, maka diprediksi dapat memberikan manfaat berupa:

a) Menurunkan angka kematian akibat kanker payudara (carcinoma mammae)


b) Memberikan akses obat terapi antikanker payudara dengan efesien maksimal dan efek samping
minimal kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya dikalangan perempuan.
c) Mengubah sigma yang ada pada masyarakat Indonesia dan dunia mengenai kanker payudara
sebagai incurable disease dengan biaya pengobatan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Lewier, Estefani dkk. 2022. pemanfaatan obat herbal dalam penyembuhan kanker
payudara.makassar: Pkm-gt
https://id.scribd.com
https://www.suara.com
LAMPIRAN

Biodata Ketua dan Anggota

1 Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Estefani Lewier
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : Pendidikan S1 Keperawatan
4. Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari Makassar
5. NIM : 21212004
6. Tempat Tanggal Lahir : Seira, 17 Agustus 2000
7. E-mail : estefanilewier@gmail.com6
8. Nomor Telepon/HP : 082238313671

2 Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Lenora Diana Rahanbinan
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program studi : Pendidikan S1 Keperawatan
4. Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stikes Gunung Sari Makassar
5. NIM : 21212033
6. Tempat Tanggal Lahir : Adodo Fordata, 05 Maret 2003
7. E-mail : lenoradrahanbinan@gmail.com
8. Nomor telepon/hp : 081248523553

3. Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Muh Ruslan
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Program Studi : Pendidikan S1 Keperawatan 4.
4. Perguruan tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari Makassar
5. NIM : 21212011 5.
6. Temapat Tanggal Lahir : Punagaya 24 April 2004
7. E-mail : ruslanmuh2404@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP : 085283893828
4. Anggota 3
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Muh Andhika Putra Pratama
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Program Studi : S1 Keperawatan
4. Perguruan Tinggi : Sekoalah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari Makassar
5. NIM : 21212041
6. Temapat Tanggal Lahir : Makassar, 10 januari 2003
7. E-mail : Muhandhika31@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP : 085256115529

S-ar putea să vă placă și