Sunteți pe pagina 1din 10

Jenius: Journal of Education Policy and Elementary Education Issues, 1 (1), 1-1 (2022)

Jenius: Journal of Education Policy and


Elementary Education Issues
https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/jenius

Implementasi Program Pojok Baca Sebagai Upaya


Meningkatkan Minat Membaca Siswa MIM Gonilan Kartasura

Qismatul Mu’alifah1
1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah, UIN Raden Mas Said Surakarta,
Indonesia

*Corresponding author: qismatulmualifah@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRACT


Riwayat Artikel Program Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud menyatakan
Diterima: bahwa kemampuan berliterasi adalah kemampuan mengakses,
Disetujui: memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui
Dipublikasikan:
berbagai kegiatan, antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan atau berbicara. Salah satu akses literasi ini adalah
program pojok baca kelas yang dibuat berupa perpustakaan mini
Keywords: yang dihadirkan dalam kelas sehingga lebih mendekatkan dan
mengakrabkan lagi siswa dengan bahan bacaannya. Penelitian ini
Gerakan
dilakukan di MIM Gonilan Kartasura yang membahas mengenai
literasi implementasi pojok baca di kelas 2. Penelitian ini menggunakan
membaca, pendekatan kualitatif deskriptif dan dengan teknik pengumpulan
data yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan
Pojok baca
bahwa gerakan literasi pojok baca kelas belum terlaksana secara
kelas, Minat menyeluruh karena hanya ada beberapas kelas yang memiliki
membaca. pojok baca yang sudah maksimal. Dilihat dari eksistensi daya baca
anak sudah memberikan gambaran bahwa siswa sangat
menyambut baik kehadiran pojok baca di kelasnya yang ditandai
dengan aktivitas dan antusias siswa dalam membaca buku bacaan
sebelum pelajaran dimulai dan pada saat jam istrahat.

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi minat membaca
buku sudah mulai ditinggalkan, karena banyak yang lebih memilih untuk beralih pada
bacaan digital karena dianggap lebih praktis. Siswa saat ini lebih sering menghabiskan
ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)
1
waktu dengan menonton televisi, bermain handphone, komputer dan lainnya. Oleh sebab
itu guru harus mulai menerapkan program dan kebijakan dalam rangka menumbuhan
minat siswa dalam literasi membaca. Literasi adalah kemampuan peserta didik dalam
membaca dan menulis,kemampuan literasi penting untuk diperhatikan karena literasi
merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Penyebab
rendahnya minat baca siswa di seolah disebabkan karena kurangnya minat siswa untuk
mengunjungi perpustakaan. Banyak siswa berpendapat bahwa belajar dengan membaca
di perpustakaan merupakan hal yang membosankan karena membutuhkan waktu lama
dan konsentrasi yang tinggi. Selain itu siswa menganggap bahwa belajar di kelas dengan
mendengarkan guru mereka mengajar sudah cukup, padahal dengan membaca buku
secara langsung dapat membuat mereka lebih mengetahui detail suatu hal atau materi
dan anggapan bahwa perpustakaan hanyalah tempat penyimpanan buku saja.
Salah satu program yang bisa dilakukan adalah membuat pojok baca. Pojok baca
merupakan pemanfaatan sudut ruang kelas dengan menyediakan buku-buku bacaan
untuk mendorong siswa untuk terbiasa membaca. Program pojok baca bertujuan agar
meningkatkan kembali minat baca siswa sehingga siswa tidak perlu lagi untuk datang
ke perpustakaan, karena dengan adanya pojok baca di kelas mempermudah siswa
membaca buku dan mengerjakan tugas tanpa harus datang ke perpustakaan. Adanya
pojok baca akan mendekatkan buku dengan siswa sehingga siswa dapat menuliskan
berbagai isi dari apa yang telah siswa baca dan setiap saat siswa dapat membaca buku
pelajaran dan non pelajaran seperti buku cerita anak, cerita rakyat, dongeng, komik dan
bacaan lainnya yang sesuai dengan kelas mereka. Semua pihak diharapkan ikut bekerja
sama baik itu dari baik pemerintah, lingkungan sekolah dan keluarga harus mendukung
kegiatan literasi membaca ini supaya dapat terlaksana dengan efektif dan maksimal. Jika
hanya masyarakat sekolah saja yang ikut berpartisipasi maka program tersebut akan
berjalan dengan kurang maksimal. Menurut (Aswat & Nurmaya G, 2019) program pojok
baca berupaya untuk mengembangkan daya baca anak didik melalui pemanfaatan pojok
kelas sebagai perpustakaan kecil. Pojok baca merupakan wujud komitmen Sekolah
melalui perpustakaan mini dalam kelas dalam mendukung Gerakan Wajib Membaca 15
menit yang dicanangkan oleh Pemerintah yang tertuang dalam Permendikbud Nomor
23 Tahun 2015. Melalui pojok baca diharapkan dapat menanamkan kepada anak didik
untuk menciptakan budaya membaca dan kebiasaan segala hal yang berhubungan
dengan gemar membaca.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam artikel ini akan mengkaji tentang

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


2
bagaimana cara meningkatkan minat membaca siswa melalui program pojok bacaan
siswa dengan membuat perpustaaan di kelas apakah ada perubahan dalam peningkatan
minat membaca siswa, serta bagaimana peran guru dalam mengoptimalkan program ini.
Tujuan dari program ini adalah agar siswa dapat mengembangkan dan merangsang
kemampuan literasi membaca, meningkatkan kreativitas, imajinasi dan pengetahuan
mereka. Penelitian sebelumnya hanya memaparkan mengenai gambaran umum
program pojok baca yang dilaksankan tanpa disertai penjelasan lebih detail mengenai
cara implementasinya. Maka dalam penelitian ini akan membahas tentang cara
pengimplementasian program tersebut.

METODE
Penelitian ini dilakukan di MIM Gonilan Kartasura yang dilaksankan pada bulan
September 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi program
pojok baca untuk meningkatkan minat baca siswa khusunya di kelas 2 MIM Gonilan
Kartasura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif induktif, penelitian kualitatif
adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan
kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi serta jenis data yang dikumpulkan
terutama data kualitatif. Teknik data dan pengumpulan terdiri dari data primer dan data
sekunder yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan model interaktif termasuk pengumpulan data, reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Sumber data dalam penelitian merupakan subjek yang akan
diteliti. Sumber data didapatkan dari observasi dan mengamati kegiatan implementasi
program pojok baca dikelas dan dilanjutkan dengan mewawancarai beberapa pihak terkait,
yaitu guru kelas 2, sehingga diperoleh data berupa kata-kata dan kalimat, serta dokumentasi
kegiatan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai pengembangan dari Permendikbud Nomor 23
Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti pada anak. Menindaklanjuti gerakan
tersebut, guru harus melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi. Gerakan literasi
tidak hanya di sekolah dasar namun juga tingkat SMP dan SMA, namun di tingkat SD/MI
merupakan masa penanaman pembiasaan yang baik, jika dibiasakan membaca sejak
awal maka siswa akan terus terbiasa dan tanpa diperintahpun ia akan dengan sendirinya

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


3
membaca, karena sudah menjadi suatu kebutuhan dan keharusan baginya. Pada jenjang
SD/MI ini guru harus berupaya semaksimal mungkin agar pojok baca menjadi magnet
untuk menarik siswa membaca. Pojok baca merupakan sebuah tempat yang terletak
disudut kelas yang dilengkapi dengan koleksi buku-buku dan berperan sebagai
perpanjangan fungsi perpustakaan. Tujuan pojok baca digunakan untuk meningkatkan
minat baca siswa yang dilengkapi dengan beberapa bahan pustaka dengan tujuan untuk
mengenalkan pada siswa beragam sumber bacaan untuk dimanfaatkan sebagai media,
sumber belajar yang memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Pojok
baca ini dibuat dengan kreativitas guru yang bersangkutan, maka guru harus kreatif
menciptakan pojok baca yang menarik perhatian siswa. Sehingga setiap kelas akan
berbeda di sana disediakan buku-buku tentang Pendidikan, ilmu pengetahuan, buku
cerita sesuai tingkatan kelas dan karya siswa yang dapat menambah keunikan pojok
baca.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan pihak guru diperoleh informasi bahwa
Dinas Pendidikan dan Kelompok Kerja Guru telah mensosialisasikan program literasi
sekolah melalui sudut baca atau pojok baca yang diberikan dalam bentuk bimbingan
teknis kepada kepala sekolah dan guru-guru melalui perwakilan disetiap sekolah dalam
pendampingan penerapan program literasi di sekolah. Namun belum diwujudkan secara
menyeluruh, dengan alasan keterbatasan biaya waktu, dan masih minim pengalaman
dalam hal tersebut. Tentu hal ini bukanlah masalah yang berat namun kepekaan guru
dan kepeduliannya terhadap masalah yang dihadapi siswa berkaitan dengan motivasi
membacanya, ketika siswa memiliki motivasi rendah dalam membaca otomatis akan
menghambat daya pikir dan pemahamannya dalam menangkap pembelajaran.
bergeraknya hati seorang guru akan memudahkan segala cara dan kreatifitas guru
dalam mendesain pojok baca dalam kelas yang menarik dan nyaman, semua akan mudah
apabila berlandaskan semua akan mudah apabila berlandaskan keikhlasan dari tangan-
tangan terampil seorang guru. Munculnya atau adanya daya baca anak tentu berawal
dari motivasunya terlebih dahulu, perbedaan antara motivasi baca dan daya baca yaitu,
motivasi.
Motivasi membaca adalah dorongan yang timbul dari dalam diri maupun
rangsangan dari luar diri siswa untuk melakukan sesuatu atau untuk membaca.
Sedangkan daya baca adalah, kemampuan lama atau tidaknya siswa dalam membaca
secara keseluruhan bacaan yang ada di buku. Terkadang ada siswa yang termotivasi
untuk membaca, senang memgang dan melihat-lihat buku namun tidak memiliki daya

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


4
baca yang baik yang ditandai dengan hanya membaca bagian-bagian pokok buku saja,
membaca dengan melangkah-langkahi beberapa bagian bacaan dalam buku dan
cenderung membaca singkat lalu menaruh bukunya kembali dan membuka buku yang
lain dengan perlakuan yang sama. Menurut (Siswa et al., 2021) implementasi pojok baca
untuk meningkatkan minat baca siswa dengan tiga tahapan yaitu:
1. Tahap pembiasaan, dari hasil wawancara peneliti di kelas pojok baca, guru
mengarahkan siswa untuk membaca 10-15 menit sebelum masuk pada pokok materi
pembelajaran, buku yang dibaca merupakan buku materi pelajaran yang akan
dipelajari dengan tujuan memberikan pengenalan awal pokok-pokok materi yang
akan dipelajarinya.
2. Tahap pengembangan, membutuhkan waktu 15 menit membaca setia harinya, jam
membaca mandiri untuk kegiatan kulikuler/ko-kulikuler, menanggapi bacaan secara
lisan dan tulisan yang tujuannya untuk membangun interaksi siswa, mengasah
kemampuan siswa dalam buku, mengasah kemampuan siswa untuk berpikir kritis,
analisis, kreatif, inovatif yang mendorong sisiwa untuk mencari keterkaitan antara
buku yang dibaca pada dirinya sendiri dan lingkungannya.
3. Tahap pembelajaran, pembelajaran 15 menit membaca, pemanfaatan berbagai
strategi literasi dalam pembelajaran lintas disiplin yang tujuannya untuk
mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis, siswa mampu mengolah
kemampuan komunikasi secara kreatif, siswa mampu mengembangkan kemampuan
dalam memahami teks dan mengkaitkannya dengan pengalaman pribadi, memiliki
kemampuan untuk menemukan informasi, mengevaluasi dan mampu
mengeksploitasi informasi untuk mengambil berbagai keputusan yang tepat sasaran.
Keterlibatan dan peran serta guru sangat penting dalam keberhasilan program pojok
baca, karena guru berperan aktif untuk menanamkan daya baca penanaman pentingnya
membaca dalam kehidupan, terutama untuk mencapai keberhasilan di sekolah. Dengan
menyadari pentingnya hal tersebut siswa akan terdorong untuk melakukan kegiatan
membaca sesering sesering mungkin, sehingga di dalam diri siswa nantinya akan muncul
motivasi membaca karena mereka telah menyadari membaca bersifat fungsional, yaitu alat
untuk mencapai keberhasilan di sekolah, disamping itu siswa juga akan mendapat sebuah
hiburan melalui bacaan ya g telah dibacanya misalnya membaca komik atau cerita lucu.

1. Implementasi pojok baca di MIM Gonilan


Implementasi pojok baca di MIM Gonilan Kartasura dilakukan guru dengan

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


5
mengharuskan siswanya untuk membaca buku yang ada di pojok baca, ketika mereka selesai
mengerjakan tugas sembari menunggu temannya yang belum selesai, untuk itu disediakan
beberapa buku bacaan yang sesuai. Realita yang ada di MIM Gonilan Kartasura sudah ada
beberapa kelas yang telah disediakan pojok baca untuk kegiatan membaca anak di kelas
khusunya berada di kelas 2, kegiatan pojok baca di kelas ini sudah berjalan cukup
maksmimal karena guru yang bersangkutan membuatnya dengan cukup menarik meskipun
belum banyak koleksi karena keterbatasan dana.

Gambar 1.1 Pojok Baca di Kelas 2

Menurut penelitian (Aswat & Nurmaya G, 2019) dalam menumbuhkan dan


meningkatkan minat baca siswa sejak dini di sekolah guru dapat mengajak siswa untuk
membaca buku-buku yang menarik yang disukai melalui pojok baca di keas dengan
memberikan tugas yang berkaitan dengan mencari simber bacaan yang tujuannya untuk
merangsang anak untuk membaca di pojok baca di setip kelas. Sekolah dapat menumbuhkan
minat baca siswa khususnya di lingkungan sekolah dengan menjadikan pojok baca yang
sifatnya aktif dan kondusif. Pojok baca bisa juga mengadakan penjadwalan dimana ada
kelompok baca, hari baca dan jam baca dalam seminggu yang semua koleksi bahan bacaan
pojok baca disesuaikan dengan kubutuhan akan infromasi siswa dan usia anak sekolah
dasar. Siswa usia sekolah dasar bahan bacaannya ringan yang hanya bertujuan untuk
membangun dan meningkatkan minat baca yang diharapkan adanya koleksi buku-buku
pelajaran dan juga buku-buku yang digemari siswa seperti halnya fiksi dan cerita rakyat
yang bermuatan positif, menarik dan mendidik. Sehingga diharapkan siswa mempunyai
alternatif bacaan buku pelajaran selain buku paket yang ada dipojok baca.

2. Cara guru dalam memaksimalkan pojok baca

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


6
Guru di MIM Gonilan memberikan sebuah Reward yang merupakan suatu yang
menyenangkan dan digemari oleh anak-anak, reward diberikan kepada siapa saja yang
memenuhi harapan untuk memperoleh keberhasilan atau suatu prestasi yang baik. Siswa
yang memiliki semangat dalam belajar kemungkinan akan memperoleh hasil belajar yang
baik. Bisa dikatakan semakin tinggi semangatnya, semakin tinggi pula usaha yang dilakukan,
maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Adanya pemberian reward dapat
mendorong siswa untuk semakin sering membaca buku, yang selanjutnya berimplikasi pada
kelancaraan membacanya. Di MIM Gonilan reward atau penilaian diberikan kepada siswa
yang sudah lancarr membawa berupa stiker lucu yang akan ditempel di buku catatan poin
ssehingga akan menambah nilai siswa nantinya.

Gambar 2.2 Stiker point sebagai reward

Dampak dari program pojok baca bagi siswa adalah munculnya minat baca siswa
yang di tunjukkan oleh antusias siswa dalam membaca, selain itu kemampuan siswa dalam
membaca juga sudah sesuai dengan usianya dan adanya peningkatan kunjungan pengunjung
di perpustakaan sekolah. Namun pada kenyataannya dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa program pojok baca di MIM Gonilan Kartasura ini belum berjalan
dengan baik, Hal ini seharusnya dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk meratakan
gerakan literasi pojok baca kelas dan perbaikan sarana dan prasarana terkait dengan desain
pojok baca kelasnya. Di kelas 2 siswa cenderung masih suka belajar sambal bermain jadi
alangkah lebih baiknya kondisi pojok baca harus dibuat lebih menarik dan memperbanyak
buku bacaan yang disertai visualisasi gambar sehingga siswa akan tertarik.

KESIMPULAN
Pojok baca adalah perpustakaan mini yang dibuat di kelas sebagai upaya guru dalam
ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)
7
meningkatkan minat membaca siswa. Implementasi program ini memerlukan kerja sama
dari semua pihak yang ada di sekolah terutama guru kelas dan siswa. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan di MIM Gonilan Kartasura di kelas 2, pojok baca sudah cukup maksimal
karena guru kelas memberikan reward kepada siswa yang sudah mau membaca dan lancar
membaca, reward yang diberikan berupa stiker point yang digantung di bawah papan tulis
yang akan menambah nilai tugas mereka, siswa cukup antusias dengan program tersebut.
Namun guru kelas perlu memperhatikan koleksi buku yang ada di setiap kelas, seharusnya
buku atau bacaan yang disediakan harus sesuai degan tingkatan kelas , selain itu perlu
adanya kombinasi koleksi buku tidak hanya buku pelajaran saja seperti komik, karikatur,
dongeng, cerita rakyat yang banyak mengandung nilai kehidupan yang baik, sehinga siswa
selain dapat semakin lancar membaca tetapi juga dapat memperoleh nilai positif dari apa
yang telah dibacanya.

DAFTAR RUJUKAN
Afriati, A., Jamaludin, U., & Ngulwiyah, I. (2021). Optimalisasi Minat Baca Melalui Program
Pojok Baca Di Kelas V Min 1 Kota Cilegon. Attadib: Journal of Elementary Education, 5(1),
81. https://doi.org/10.32507/attadib.v5i1.852
Agustina, N., Ramdhani, I. S., & Enawar. (2022). Analisis Gerakan Literasi Pojok Baca
Terhadap Minat Baca Kelas 4 SDN Bojong 04. Al-Irsyad, 105(2), 79.
https://core.ac.uk/download/pdf/322599509.pdf
Akbar, A. (2017). Membudayakan Literasi Dengan Program 6M Di Sekolah Dasar.
JurnalPendidikan Sekolah Dasar, 3(1), 42. https://doi.org/10.30870/jpsd.v3i1.1093
Amri, S., & Rochmah, E. (2021). Pengaruh Kemampuan Literasi Membaca Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar
Kampus Cibiru, 13(1), 52–58. https://doi.org/10.17509/eh.v13i1.25916
Arum Nisma Wulanjani, & Candradewi Wahyu Anggraeni. (2019). Meningkatkan Minat
Membaca melalui Gerakan Literasi Membaca bagi Siswa Sekolah Dasar. Proceeding of
Biology Education, 3(1), 26–31. https://doi.org/10.21009/pbe.3-1.4
Aswat, H., & Nurmaya G, A. L. (2019). Analisis Gerakan Literasi Pojok Baca Kelas Terhadap
Eksistensi Dayabaca Anak Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(1), 70–78.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i1.302
Elendiana, M. (2020). Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 2(1), 54–60.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i2.572

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


8
Faiz, A. (2022). Pemanfaatan Pojok Baca Dalam Menanamkan Minat Baca Siswa Kelas 3 Di
Sdn 1 Semplo. Jurnal Lensa Pendas, 7(1), 58–66.
https://doi.org/10.33222/jlp.v7i1.1714
Hidayat, M. H., & Basuki, I. A. (2018). Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan …, 2017, 810–817.
Influence, T. H. E., & Klaten, N. J. (2017). PENGARUH PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH
TERHADAP MINAT BACA SISWA DI SD ISLAM TERPADU MUHAMMADIYAH AN-NAJAH
JATINOM KLATEN THE INFLUENCE AND OBSTACLES OF SCHOOL LITERACY MOVEMENT
PROGRAM ON. 6, 60–69.
Education, E., Dafit, F., Ramadan, Z. H., & Riau, U. I. (2020). Jurnal basicedu. 4(4), 1429–1437.
Khusna, S., Mufridah, L., Sakinah, N., & Annur, A. F. (2022). Gerakan Literasi dalam
Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Dawuh Guru: Jurnal Pendidikan
MI/SD, 2(2), 101–112. https://doi.org/10.35878/guru.v2i2.454
Kurniawan, A. R., Destrinelli, D., Hayati, S., Rahmad, R., Riskayanti, J., Wasena, I. S., &
Triyadi, Y. (2020). Peranan Pojok Baca dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa
SekolahDasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(2), 48.
https://doi.org/10.24036/jippsd.v3i2.107562
Mulyo Teguh. (2017). Aktualisasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Melalui Gerakan
LiterasiSekolahuntuk Menyiapkan Generasi Unggul Dan Berbudi Pekerti. Prosiding
Seminar Nasional , 18–26.
Rahmadayanti dewi, hartoyo agung. (2021). Jurnal basicedu. Jurnal Basicedu, 6(4), 7174–
7187. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1230
Saadati, B. A., & Sadli, M. (2019). Analisis Pengembangan Budaya Literasi Dalam
Meningkatkan Minat Membaca Siswa Di Sekolah Dasar. TERAMPIL: Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Dasar, 6(2), 151–164.
https://doi.org/10.24042/terampil.v6i2.4829
Safitri, V., & Dafit, F. (2021). Peran Guru Dalam Pembelajaran Membaca Dan Menulis
Melalui Gerakan Literasi Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1356–1364.
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/938.
Siswa, B., Muhammadiyah, M. I., Kurniawan, W., & Sutopo, A. (2021). Implementasi Pojok
Baca untuk Meningkatkan Minat. 1(1), 37–42.
Suyono, Titik, H., & Wulandari, I. S. (2017). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik
Pendidikan, 26(2), 116–123.

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


9
http://journal2.um.ac.id/index.php/sd/article/view/3050

ISSN: 2775-3182 (E) ISSN: 2775-3190 (P)


10

S-ar putea să vă placă și