Sunteți pe pagina 1din 19

SPO PEMERIKSAAN LOPOGRAFI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

08/SPO/JANGMED 0.0 1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL
19 April 2018 Dr. Rina Elfiani
Pengertian Teknik pemeriksaan Lopografi adalah teknik pemeriksaan secara
radiologis dari usus dengan memasukkan media kontras positif
kedalam usus melalui lobang buatan pada daerah abdomen.
Tujuan untuk melihat anatomi dan fisiologi kolon bagian distal sehingga
dapat membantu menentukan tindakan medis selanjutnya.
Kebijakan SK DIR No 255/SK/DIR/VI/2015 tentang Standar Pelayanan
Radiologi RS Syafira Pekanbaru

Prosedur 1. Persiapan Pasien


Tujuan persiapan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan
Lopografi adalah untuk membersihkan kolon dari feases, karena
bayangan dari feases dapat mengganggu gambaran radiograf.

2. Persiapan Alat dan Bahan


a. Persiapan alat pada pemeriksaan Lopografi, meliputi :
1. Pesawat x – ray
2. Kaset dan film sesuai dengan kebutuhan
3. Marker
4. Standar irigator dan irigator set lengkap dengan kanula
rectal
5. Vaselin dan jelly
6. Sarung tangan
7. Penjepit atau klem
8. Kain kassa
9. Bengkok
10. Apron
11. Plester
12. Tempat mengaduk media kontras

b. Persiapan bahan
1. Media kontras, yang sering dipakai adalah larutan
barium dengan konsentrasi antara 70 – 80 W/V %
(Weight /Volume). Banyaknya larutan (ml) tergantung
pada panjang pendeknya colon distal.
2. Air hangat untuk membuat larutan barium.
3. Vaselin atau jelly, digunakan untuk menghilangkan rasa
sakit saat kanula dimasukkan kedalam anus.

3. Teknik Pemeriksaan
a. Foto polos BNO (Plain foto).
Foto polos ini bertujuan untuk melihat persiapan pasien sudah
maksimal atau belum, seandainya sudah maksimal maka
pemeriksaan dapat dilanjutkan, tetapi seandainya persiapan
pasien kurang baik ditandai dengan masih banyaknya
gambaran feses yang mengganggu radiograf maka
pemeriksaan ditunda, selain itu juga untuk menentukan
Faktor Eksposi sehingga pada saat kontras telah dimasukkan
Faktor Eksposi bisa optimal.
b. Inform Consent
Setelah dipastikan bahwa pemeriksaan bisa dilanjutkan, maka
pasien atau keluarga diharuskan menandatangani surat
persetujuan sebagai inform consent yang menyebutkan bahwa
pasien tersebut secara tertulis menyetujui tindakan medis
yang akan dilakukan (Lopografi)..
c. Pemasukan Media Kontras
Barium dimasukkan melalui stoma (lubang colon distal)
diikuti dengan fluoroskopi sampai mengisi daerah rectum dan
dapat ditandai dengan keluarnya kontras melalui anus. Untuk
keperluan informasi yang lebih jelas pasien dirotasikan ke
kanan dan ke kiri serta dibuat radiograf full filling untuk
melihat keseluruhan bagian usus dengan proyeksi antero
posterior.
d. Proyeksi Radiograf
1. Proyeksi Antero posterior
 Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan
dengan MSP (Mid Sagital Plane) tubuh berada tepat
pada garis tengah meja pemeriksaan. Kedua tangan
lurus di samping tubuh dan kedua kaki lurus ke
bawah. Objek diatur dengan menentukan batas atas
processus xypoideus dan batas bawah adalah
symphisis pubis.
 Titik bidik pada pertengahan kedua crista illiaca
dengan arah sinar vertikal tegak lurus dengan kaset.
Eksposi dilakukan saat pasien ekspirasi penuh dan
tahan nafas.
 Kriteria radiograf menunjukkan seluruh kolon
terlihat, termasuk fleksura dan kolon sigmoid.
 Jangan lupa pemasangan marker
Unit terkait Instalasi Radiologi
Instalasi IGD
Instalasi Rawap Inap
Instalasi Rawat Jalan
SPO PEMERIKSAAN USG TIROID

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

15/SPO/JANGMED 0.0 1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL
19 April 2018 Dr. Rina Elfiani
Pengertian Ultrasonografi (USG) tiroid merupakan salah satu pencitraan
diagnostik (imaging diagnostic) untuk pemeriksaan alat-alat tubuh
(dalam hal ini, tiroid), dimana dapat mempelajari bentuk, ukuran
anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya
Tujuan Mengetahui dengan cepat dapat menentukan apakah tonjolan pada
daerah leher berada di dalam atau di luar tiroid.
Kebijakan SK DIR No 255/SK/DIR/VI/2015 tentang Standar Pelayanan
Radiologi RS Syafira Pekanbaru

Prosedur 1. Pasien mendaftar dibagian pendaftaran dan akan diberikan


untuk pasien sesuai dengan dokter yang diinginkan
2. Umumnya tidak diperlukan persiapan khusus dalam
melakukan USG tiroid. Pemeriksaan dilakukan pada pasien
dengan posisi supine serta bahu diganjal sehingga didapat
ekstensi leher yang maksimal. Untuk mendapatkan kontak
yang baik antara kulit dan transduser maka dipakai minyak
nabati atau jelly, atau real time scannner dengan transduser
berfrekuensi 5 MHz yang dilengkapi dengan echo coupler.
Dapat juga digunakan acoustic jelly apabila echo coupler
tidak tersedia. Pemeriksaan dilakukan dengan posisi
transducer ke arah transversal mulai dari pole bawah digeser
ke arah cephalad sampai pole atas, sehingga seluruh tiroid
dapat dinilai. Kemudian dapat dilakukan pemeriksaan
dengan posisi transducer longitudinal atau oblik dimulai dari
lateral ke arah medial. Dilakukan pemotretan dengan foto
polaroid atau film multiformat, serta diambil ukuran tiroid
dan ukuran lesi yang tampak.

Unit terkait Instalasi Radiologi


Instalasi IGD
Instalasi Rawap Inap
Instalasi Rawat Jalan
SPO USG KEPALA BAYI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

14/SPO/JANGMED 0.0 1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL
19 April 2018 Dr. Rina Elfiani
Pengertian USG kepala (Ultrasonografi) adalah pemeriksaan pencitraan
menggunakan gelombang suara untuk melihat gambaran otak dan
struktur di dalamnya.
Tujuan Mengetahui komplikasi neurologis yang terjadi pada keadaan
tertentu, misalnya adanya perdarahan otak akibat pecahnya
pembuluh darah otak bayi yang masih sangat tipis, kerusakan
jaringan otak akibat kekurangan oksigen yang telah terjadi sejak
dalam kandungan, saat kelahiran, atau terjadi setelah lahir
Kebijakan SK DIR No 255/SK/DIR/VI/2015 tentang Standar Pelayanan
Radiologi RS Syafira Pekanbaru

Prosedur  Pemeriksaan USG kepala tidak memerlukan persiapan


khusus. Pemeriksaan ini dilakukan melalui ubun-ubun besar
yang masih terbuka.
 Bila ubun-ubun besar sudah menutup maka gelombang suara
akan tertahan oleh tulang sehingga tidak dapat masuk. Bayi
diletakkan terlentang di tempat tidur.
 Bila bayi gelisah, dapat dibedong agar tidak banyak
bergerak.
 Alat USG yang disebut prob diletakkan di kepala bayi tepat
diatas ubun-ubun besar.
 Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan ubun-ubun
besar tersebut sebagai jendela untuk melihat otak, ruang-
ruang cairan otak, serta aliran darah otak. Seluruh struktur
yang ada di dalam kepala dinilai secara lapis demi lapis dari
depan ke belakang, dari kanan ke kiri.
 Hasilnya dapat segera diketahui dan disampaikan kepada
orang tua.

Unit terkait Instalasi Radiologi


Instalasi IGD
Instalasi Rawap Inap
Instalasi Rawat Jalan
SPO PEMERIKSAAN DENTAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

13/SPO/JANGMED 0.0 1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL
19 April 2018 Dr. Rina Elfiani
Pengertian Pemeriksan Dental untuk mendapatkan gambaran pada daerah
dental atau gigi.
Tujuan untuk mengetahui kelainan detail dan anatomis dari organ tubuh
yang terdapat di rongga dental
Kebijakan SK DIR No 255/SK/DIR/VI/2015 tentang Standar Pelayanan
Radiologi RS Syafira Pekanbaru

Prosedur 1. Pasien diberikan penjelasan mengenai pemeriksaan yang


akan dilakukan dan tekankan bahwa pemeriksaan yang akan
dilakukan akan membuat pasien tidak nyaman dan sedikit
sakit.
2. Pasien duduk di kursi yang telah disediakan, dan usahakan
kepala pasien menempel pada dinding, untuk membuat
pasien merasa lebih nyaman dan untuk mencegah
pergerakkan kepala pasien.
3. Tekan tombol pengatur besar kecilnya pasien dan tombol
pengatur gigi yang akan diperiksa.
4. Radiografer memakai hands scun.
5. Pasien diminta untuk membuka mulut, lihat bagian gigi yang
akan diperiksa. Selalu ingatkan pasien bahwa pemeriksaan
yang akan dilakukan dapat membuat pasien tidka nyaman
dan merasa sakit.
6. Masukkan film dental ke bagian gigi yang akan diperiksa
dan minta pasien memegang film dental tersebut dengan
bagian gigi yang diperiksa.
7. Atur tube tegak lurus film sesuai dengan gigi yang akan
diperiksa.
8. Lakukan exposure.
9. Selesai dan pasien boleh menunggu di luar, radiografer dan
dokter mengevaluasi hasil foto.
10. Dibuatkan label dan amplop.
11. Karena RS Syafira belum memiliki rontgen panoramic, maka
pemeriksaan dental di rujuk keluar

Unit terkait Instalasi Radiologi


Instalasi IGD
Instalasi Rawap Inap
Instalasi Rawat Jalan
SPO PEMERIKSAAN CT WHOLE BODY

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

29/SPO/JANGMED 0.0 1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL
19 April 2018 Dr. Rina Elfiani
Pengertian Pemeriksaan CT Scan Whole Body untuk mendapat gambaran irisan
(Cross Sectional) dari rongga whole body termasuk abdomen, pelvis
dan lain-lainnya.
Tujuan mengetahui kelainan dan anatomi dari tulang maupun jaringan yang
terdapat dalam rongga whole body
Kebijakan SK DIR No 255/SK/DIR/VI/2015 tentang Standar Pelayanan
Radiologi RS Syafira Pekanbaru

Prosedur Pendahuluan pemeriksaan CT Whole Abdomen mencakup abdomen


atas , abdomen bawah dan abdomen pelvis.
CT Whole Abdomen secara garis besarnya terdiri dari pemeriksaan
CT Abdomen rutin/ reguler / terprogram dan pemeriksaan CT
Abdomen secara emergency khususnya pada kasus akut abdomen (
trauma abdomen ), yang penatalaksaanaannya dapat dilakuka
dengan injector dan non injector. Pemeriksaan CT Whole Abdomen
secara reguler harus dilakukan dengan persiapan secara maximal
untuk mendapatkan infomasi yang akurat, sedangkan pada kasus
emergency pada umumnya dapat dilakukan tanpa
persiapan.Sebelum dilakukan pemeriksaan CT Whole Abdomen
baik yang rutin / reguler khususnya emergency sebaiknya dilakukan
pemeriksaan radiologi konvensional yaitu :
a. Plain foto abdomen.
b. Abdomen
c. USG Abdomen.
Bila dari pemeriksaan tersebut ada indikasi guna menunjang
menegakkan diagnosa lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan CT
Whole Abdomen.
1. Persiapan pasien :
 Surat persetujuan tindakan medis(inform consent ).
Sebelum pasien / keluarga pasien ( suami, anak, saudara )
harus diberikan informasi yang akurat tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan serta resiko-resiko yang
timbul akibat pemeriksaan tersebut, khususnya akibat
pemakaian bahan kontras. Pada surat persetujuan tindakan
medis tersebut diupayakan agar pasien atau suami / istri
atau anak / orang tua / saudara yang terdekat dapat
membubuhkan tanda-tangannya sebagai bukti persetujuan
dilakukannya pemeriksaan CT Whole Abdomen.
 Pasien sebaiknya puasa minimal 6 – 8 jam sebelum
pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar pasien pada saat
pemeriksaan tidak mual sebagai akibat penyuntikan bahan
kontras secara intra vena.
 Periksa ureum dan creatinin sebelum pemeriksaan.Ureum
dan creatinin yang masih dapat ditoleransi untuk dilakukan
pemeriksaan CT Whole Abdomen maximal 30 hari
sebelum pemeriksaan dilakukan, yang berguna untuk
mengetahui fungsi ginjalnya sebelum pemeriksaan
dilakukan

2. Persiapan alat/ bahan :


 Pastikan pesawat CT SCAN telah di warming up dan atau
kalibration untuk meningkatkan kualitas image yang lebih
baik.
 Siapkan bahan kontras dengan perbandingan ( 1 : 40 )
sebanyak 120 cc.
 Peralatan / alkes yang harus disiapkan : * Bahan kontras
sebanyak 100 cc. * Syringe injector dan conecting
injector/spuit 20 cc 4 buah. * Surflo 20 W/Flash / Wing
nedle 21. * Folley Cath 20/24. * Spuit 200 cc. * Adrenalin
1ml * Kalmetason 1ml

3. Persiapan Pemeriksaan:
 Pasien minum kontras 300 cc 2 jam sebelum pemeriksaan.
 Satu jam sebelum pemeriksaan pasien minum 200 cc yang
kedua
 Ketika akan dilakukan pemeriksaan pasien minum bahan
kontras ke tiga sebanyak 200 cc, dimasukkan bahan
kontras per anal sebanyak 500 cc.
 Pastikan pasien bebas dari benda-benda yang
menyebabkan artefact, dengan mengunakan baju ganti
pasien.

4. Teknik Pemeriksaan:
 CT WHOLE ABDOMEN INJECTOR
Isi data pasien pada komputer.Posisi pasien: Supine pada
meja pemeriksaan dengan feet first, kedua tangan
diletakkan diatas kepala.Posisi objek : Atur agar batas
atas bahu pasien jangan melewati batas atas pada meja
pemeriksaan yang telah disetting. Atur CP pada
pertengahan Sternum dan batas bawah pada pertengahan
tebal pasien. Tekan tombol ( ! ) pada gantry maka akan
menunjukkkan angka 190. 4. Pilih protokol whole
Abdomen. Protokol scout dengan parameter : > kV: 120,
140 > mA : 20, 40, 60, 80 > Scout plane: 0 > Auto Voice
No. Setelah Confirm, START muncul tampilan scout/
topogram dengan batas atas pada diafragma dan batas
bawah pada simpisis pubis harus tercakup.Klik next
series maka akan muncul tampilan series description :
Pre contras, atur localizer pada batas atas pada diafragma
dan batas bawah pada simpisis pubis, dengan parameter :
> Rotation time : 1 > Rotation Length : Full > Thickness
: 10 > Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA :
130Klik Confirm, START, maka akan muncul tampilan
gambaran axial Pre Contras.Klik next series, perhatikan
tampilan series description pilih menu Contrast (
scanning yang akan dilakukan adalah scanning untuk
kontras intra vena).Atur protokol menu terlebih dahulu
sebelum penyuntikan media kontras dilakukan dengan
start location dan End location agar slice nya sama
seperti scanning Pre Contrast.Parameter yang
digunakkan : > Rotation time : 1 > Rotation Length : Full
> Thickness : 10 ( terkadang diubah menjadi 3/5/7 mm)
> Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA : 130 >
Timing : 0 > 5,9 > Breath Hold : 20 s > Breath time : 8,5
> Auto Voice : 5 . Siapkan contrast pada injektor dengan
parameter : 2,5 – 3 ml/second, 80 - 100 ml.Meja
pemeriksaan boleh dikeluarkan tetapi tidak boleh
diturunkan, beritahu pasien bahwa akan dilakukan
penyuntikan bahan kontras melalui vena.Klik confirm,
tekan START dan tombol injektor secara bersamaan
sehingga kontras masuk pada saat pengambilan slice
dimulai.Scanning telah selesai dilakukan, jarum suntik
dicabut, observasi keadaan pasien.
 CT WHOLE ABDOMEN NON INJEKTOR
Isi data pasien pada komputer. Posisi pasien: Supine
pada meja pemeriksaan dengan feet first, kedua tangan
diletakkan diatas kepala.Posisi objek : - Atur agar batas
atas bahu pasien jangan melewati batas atas pada meja
pemeriksaan yang telah disetting. - Atur CP pada
pertengahan Sternum dan batas bawah pada pertengahan
tebal pasien. - Tekan tombol ( ! ) pada gantry maka akan
menunjukkkan angka 190.Pilih protokol whole Abdomen
5. Protokol scout dengan parameter : > kV : 120, 140 >
mA : 20, 40, 60, 80 > Scout plane : 0 > Auto
VoiceSetelah Confirm, START muncul tampilan scout/
topogram dengan batas atas pada diafragma dan batas
bawah pada simpisis pubis harus tercakup.
Klik next series maka akan muncul tampilan series
description : Pre contras, atur localizer pada batas atas
pada diafragma dan batas bawah pada simpisis pubis,
dengan parameter : > Rotation time : 1 > Rotation
Length : Full > Thickness : 10 > Gantry : 0 > SFOV :
Large > kV : 120 > mA : 130 Klik Confirm, START,
maka akan muncul tampilan gambaran axial Pre Contras.
Klik next series, perhatikan tampilan series description
pilih menu Contrast ( scanning yang akan dilakukan
adalah scanning untuk kontras intra vena). Atur protokol
menu terlebih dahulu sebelum penyuntikan media
kontras dilakukan dengan start location dan End location
agar slice nya sama seperti scanning Pre Contrast.11.
Setelah Confirm, START muncul tampilan scout/
topogram dengan batas atas pada diafragma dan batas
bawah pada simpisis pubis harus tercakup.Klik next
series maka akan muncul tampilan series description :
Pre contras, atur localizer pada batas atas pada diafragma
dan batas bawah pada simpisis pubis, dengan parameter :
> Rotation time : 1 > Rotation Length : Full > Thickness
: 10 > Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA : 130
Klik Confirm, START, maka akan muncul tampilan
gambaran axial Pre Contras. Klik next series, perhatikan
tampilan series description pilih menu Contrast (
scanning yang akan dilakukan adalah scanning untuk
kontras intra vena).Atur protokol menu terlebih dahulu
sebelum penyuntikan media kontras dilakukan dengan
start location dan End location agar slice nya sama
seperti scanning Pre Contrast.11.Parameter yang
digunakkan : > Rotation time : 1 > Rotation Length : Full
> Thickness : 10 ( terkadang diubah menjadi 3/5/7 mm)
> Gantry : 0 > SFOV : Large > kV : 120 > mA : 130 >
Timing : 0 > 5,9 > Breath Hold : 20 s > Breath time : 8,5
> Auto Voice. Siapkan contrast sebanyak 100cc dengan
spuit 20cc sebanyak 4 buah, wing needle 21.13.Meja
pemeriksaan boleh dikeluarkan tetapi tidak boleh
diturunkan, beritahu pasien bahwa akan dilakukan
penyuntikan bahan kontras melalui vena, kemudian
lakukan penyuntka. Ketika contrast tinggal 20 cc, maka
radiografer masuk ke ruang console kemudan klik
confirm.Tekan START ketika penyuntikan selesai.
Setelah radiografer masuk ke ruang console.Scanning
telah selesai dilakukan, jarum suntik dicabut, observasi
keadaan pasien.

Unit terkait Instalai Radiologi


Instalasi IGD
Instalasi Rawap Inap
Instalasi Rawat Jalan
Rumah Sakit lain/luar
Kasir
SPO PEMERIKSAAN USG GINJAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Rina Elfiani
Pengertian USG Ginjal adalah tes non-invasif menggunakan transduser yang
memproduksi gelombang suara yang memantul dari ginjal dan
mentransmisikan gambar organ pada layar video
Tujuan Tujuan pemeriksaan USG Ginjal untuk Mengetahui Kelainanan
Pada Organ Ginjal.
Kebijakan Pemeriksaan USG Ginjal Dilaksanakan Sesuai Dengan Prosedur

Prosedur 1. Pasien mendaftar dibagian pendaftaran dan akan diberikan


untuk pasien sesuai dengan dokter yang diinginkan
2. Pemeriksaan oleh dokter adalah sesuai dengan nomor urut
mulai dari:
3. Persiapan Pasien :
4. Dapat dilakukan tanpa persiapan. Namun, lebih baik pasien
puasa selama 6 jam
5. Pemeriksaan USG Ginjal
6. Pasien Tidur terlentang, dapat juga miring ke arah kiri untuk
scan ginjal kanan dan miring ke arah kanan untuk scan ginjal
kiri (lihat Gambar 1)
7. Oleskan gelly USG pada probe convex.
8. untuk scan ginjal kanan, letakan probe di subcosta bagian
samping kanan. lalu pasien tarik nafas, tahan nafas. lalu
ambil gambar. nafas normal kembali
9. untuk scan ginjal kiri, tempatkan probe interkosta pada
midsagital line kiri.
10. lakukan sweeping untuk mengevaluasi keseluruhan ginjal.

Unit terkait Instalai Radiologi


Instalasi IGD
Instalasi Rawap Inap
Instalasi Rawat Jalan
Rumah Sakit lain/luar
Kasir

S-ar putea să vă placă și